SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO - Wabah virus corona telah menjadi problem dunia. Wabah ini diperkirakan selesai dalam hitungan tahun, namun dampak sosial dan ekonominya bakal berlangsung lebih lama dari itu.

Ahli Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Edinburg Inggris Profesor Mark Woolhouse kepada BBC.co.uk, Kamis (19/3/2020), memperkirakan wabah Covid-19 barangkali bisa benar-benar bersih sekitar lebih dari 18 bulan. Dengan asumsi, 60% dari penduduk dunia sudah bisa mengakses vaksin virus corona.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wabah Corona, Salat Jumat Masjid Agung Semarang Tanpa Karpet

Vaksin dapat memberikan ketahanan tubuh terhadap seseorang sehingga mereka tidak akan sakit jika terpapar. Pemberian vaksin terhadap 60% populasi global akan membentuk apa yang disebut herd immunity atau imunitas global.

Saat ini Amerika Serikat, Israel, dan China telah meriset vaksin virus corona. China telah menyatakan kesiapan memproduksi massal vaksin tersebut meski saat ini tahap uji klinis masih berlangsung.

Misteri Virus Corona di Seminar Bogor, Panitia Tak Bisa Ditemukan

Israel setali tiga uang. Amerika Serikat pekan ini telah mendapatkan izin untuk uji klinis setelah melewatkan tahapan uji pada binatang. Penelitian untuk menemukan vaksin dilakukan secara cepat, tapi tidak ada garansi jika upaya ini berhasil dan akan dibutuhkan imunisasi secara global.

Perkiraan terbaik memprediksi vaksin akan tersedia dalam 12 sampai 18 bulan jika semua berjalan lancar. Ini merupakan waktu yang lama jika membayangkan harus ada karantina wilayah sepanjang waktu tersebut.

"Menunggu vaksin tidak seharusnya dianggap bagian dari strategi, itu bukan strategi," kata Prof. Woolhouse.

Disebut Jokowi Sebagai Obat Virus Corona, Ini Penjelasan Tentang Avigan dan Klorokuin

Dampak Isolasi

Persoalan wabah virus corona Covid-19 bukan hanya soal penanganan pasien tertular. Negara-negara dunia menghadapi dampak buruk akibat isolasi wilayah. Dilema muncul jika pembuat kebijakan membatalkan berbagai karantina wilayah maka jumlah kasus bisa melonjak tajam.

Pertanyaan berapa lama pembatasan wilayah berlangsung masih menjadi pertanyaan. Kepala penasihat sains di Inggris, Sir Patrick Vallance, mengatakan menentukan tenggat waktu adalah hal yang tidak mungkin dilakukan.

Dilansir Express.co.uk, sedangkan Prof Neil Ferguson punya gambaran lain. Penciptaan imunitas kelompok bisa saja terjadi tanpa disengaja ketika dunia menunggu vaksin.

Tak Semua Bisa Ikut Tes Massal Virus Corona, Ini Kriterianya

Seperti diketahui, setiap pasien sembuh dari Covid-19 akan mendapat imunitas untuk tak lagi tertular. Semakin banyak yang lolos dari kematian, maka semakin banyak pula orang yang terbebas dari ancaman Covid-19. Dengan begini penularan Covid-19 dapat ditekan dengan sendirinya.

Melakukan hal ini dapat secara tidak sengaja menciptakan imunitas kelompok karena semakin banyak orang terinfeksi. Tapi pendekatan ini butuh waktu tahunan.

"Kita berbicara tentang menekan penularan pada level di mana, jika memungkinkan, hanya sedikit dari populasi yang terinfeksi," katanya. "Jadi, pada akhirnya kita akan melanjutkan ini untuk dua tahun atau lebih mendatang, mungkin pada saat itu sudah cukup orang terinfeksi untuk menciptakan perlindungan kelompok."

Tanggap Darurat Covid-19, Driver Gojek Soloraya Dibekali Masker hingga Vitamin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya