SOLOPOS.COM - Pengunjung masuk ke Wisata Telaga Claket, Sendang Ijo, Selogiri, Wonogiri, Senin (7/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten Wonogiri hingga kini belum memberi kepastian kapan objek wisata boleh dibuka. Ke depan Pemkab akan menyeleksi dengan ketat tempat wisata mana saja yang boleh dibuka. Hanya tempat wisata yang memiliki manjemen penegakan disiplin protokol kesehatan yang akan dibolehkan dibuka.

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, tak memungkiri ada sejumlah pengelola yang mengajukan permohonan agar dirinya mengizinkan tempat wisata dibuka. Dia tak menjawab mengabulkan atau menolak permohonan itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia justru meminta Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengecek untuk memastikan pengelola bersangkutan sudah memiliki manajemen penegakan disiplin protokol kesehatan atau belum. Hanya, hingga kini belum ada informasi ada tidaknya tempat wisata yang benar-benar siap menegakkan disiplin protokol pencegahan penularan Covid-19.

Kejuaraan Pencak Silat Digelar di Wonogiri, 182 Pesilat Berebut Juara

“Kalau [pengelola] betul-betul serius dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan, kami akan mempertimbangkan untuk membolehkan. Serius itu tidak sekadar bilang saya serius, tetapi harus dibarengi dengan langkah-langkah yang konkret dan terukur,” kata Bupati saat ditemui Solopos.com di rumah dinasnya kompleks Sekretariat Daerah, Jumat (25/9/2020).

Dia pun tak akan langsung memberi restu meski ada tempat wisata yang sudah benar-benar siap menerapkan protokol kesehatan. Di samping melihat kesiapan tempat wisata, Bupati juga akan mempertimbangkan statistik epidemiologi Covid-19 terbaru.

Jika risiko penularan Covid-19 Wonogiri masih belum berada di zona aman, dia tak akan gegabah mengambil keputusan. “Sebelumnya Wisata Waduk Gajah Mungkur itu sudah mau saya buka. Tapi waktu itu ada lonjakan kasus terkonfirmasi positif dari klaster perjalanan. Akhirnya rencana itu saya batalkan,” ulas Bupati.

Ditanya bagaimana patokan objek wisata yang masuk kategori siap menjalankan protokol kesehatan, Bupati Wonogiri mengatakan pengelola harus memahami dan memenuhi kewajiban dalam menjalankan usaha wisata di tengah pandemi Covid-19. Dia menilai saat ini belum ada pengelola yang menyadari hal itu secara nyata.

Penegakan Aturan

Contohnya, belum ada pengelola yang melaksanakan pelatihan penerapan protokol kesehatan. Selain itu pengelola harus memiliki aturan khusus tentang penerapan protokol kesehatan, seperti aturan untuk memastikan agar tak terjadi kerumunan, mekanisme penegakan aturan secara ketat kepada orang yang tak menjalankan protokol kesehatan, dan menjalankan deteksi dini.

“Jadi, tidak hanya menyiapkan fasilitas cuci tangan dan memasang spanduk wajib bermasker terus kewajiban selesai, bukan seperti itu,” ujar Bupati.

Terpisah, Kepala Bidang Pariwisata DKOP Wonogiri, Agus Sriyanto, mengaku sudah berkoordinasi dengan Gugus Tugas dan pengelola tempat wisata. Pada kesempatan itu DKOP dan Gugus Tugas merekomendasikan agar pengelola membuat simulasi penerapan protokol kesehatan.

Pemkab Sragen Sediakan 200 Vaksin Rabies Gratis, Ada Kasus Baru?

Namun, DKOP dan Gugus Tugas tak bisa memutuskan tempat wisata boleh atau belum boleh dibuka. “Keputusan ada di tangan Pak Bupati. Kami sudah menyampaikan permohonan dari pengelola kepada beliau,” kata Agus.

Seperti diketahui, Pemkab tak membolehkan tempat wisata dibuka sejak Covid-19 mewabah, Maret lalu. Kebijakan itu berwujud surat edaran. Seiring berjalannya waktu ada tempat wisata yang nekat buka, karena pengelola tak bisa lagi menanggung biaya operasional pemeliharaan dan upah karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya