SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DENPASAR—Sebanyak 11 penumpang tewas saat kapal tradisional Sri Murah Rejeki tenggelam di perairan Nusa Lembongan, Bali, Rabu (21/9). Para korban tengah dalam perjalanan pulang usai upacara Ngaben di Desa Jungut Batu, Nusa Lembongan.

Para korban yang tenggelam adalah anggota sekaa angklung (grup gamelan tradisional Bali). Mereka adalah warga Desa Toya Pakeh, Nusa Penida yang mengikuti upacara Ngaben di Nusa Lembongan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Semua korban adalah sekaa gong yang usai mengikuti Ngaben,” kata Direktorat Kepolisian Perairan Polda Bali Kombes Polisi Agoes Doeta Soepranggono di kantornya, Pelabuhan Benoa, Denpasar, Rabu (21/9).

Agoes menjelaskan, para korban menuju ke Desa Jungut Batu. Usai mengikuti upacara Ngaben, korban berencana pulang ke Toya Pakeh, pukul 03.20 WITA, Rabu (21/9).

Agoes menambahkan, belum diketahui secara pasti penyebab tenggelamnnya kapal. “Data masih simpang siur di lapangan,” katanya.

Dari 35 korban tenggelam, sebanyak 11 orang tewas, 11 orang selamat dan 13 korban masih dalam pencarian.(dtc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya