SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Canberra–Sedikitnya 100 orang berada di kapal saat kapal yang mereka tumpangi hancur menabrak karang yang terdapat di Pulau Christmas. 28 Orang, termasuk anak-anak, tewas ketika kapal kayu mereka kandas. Ada 44 orang yang selamat dalam insiden ini.

Menteri Imigrasi Australia Chris Bowen mengatakan, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa banyak orang di atas kapal. “Orang-orang yang selamat mengatakan, ada sekitar 70 hingga 100 orang berada di atas kapal,” katanya seperti dilansir news.com.au, Kamis (16/12).

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Tapi kita benar-benar tidak tahu dan kita tidak menginginkan hal ini terjadi,” kata Bowen, sembari menambahkan kondisi cuaca di daerah itu saat ini memang sangat berbahaya.

Saat ini belum bisa ditentukan apakah perahu tersebut berada di perairan Indonesia sebelum mereka tiba di Pulau Christmas. “Keberadaan mereka sebelumnya tidak terlacak,” kata Bowen.

Insiden ini bermula saat kapal kayu mula-mula terlihat terombang-ambing oleh ombak besar sebelum kemudian menabrak batu-batu cadas di pinggir pantai Christmas Island, dan kemudian kapal pecah.

Warga setempat yang tinggal di Flying Fish Cove, tempat kapal itu tampaknya mencoba berlabuh, menceritakan mereka terbangun Rabu pagi, setelah mendengar suara jeritan yang sangat keras.

Sebagian warga kemudian bergegas datang ke arah sumber suara dan menyaksikan kapal itu tenggelam; mereka melihat beberapa laki-laki, perempuan dan anak-anak terlempar ke laut.

Warga melemparkan tali dan pelampung dari atas bukit batu untuk menyelematkan para korban.

Tiga kapal angkatan laut Australia juga dikerahkan dalam operasi penyelamatan itu, yang mendapat banyak halangan karena kondisi laut yang sulit.

Kapal itu diyakini oleh aparat Australia mengangkut sekitar 70 penumpang, yaitu orang-orang yang diduga sebagai pencari suaka dari Irak dan Iran, lapor wartawan BBC Nick Bryant dari Sydney.

Christmas Island memiliki fasilitas penahanan pencari suaka besar dan tempat penahanan itu kini dihuni oleh 2.000 orang.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya