SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Reuters/Khaled Abdullah)

Kapal induk AS di Laut Merah dirudal oleh kelompok Houthi. AS pun membalasnya dengan ikut menggempur Yaman.

Solopos.com, JAKARTA — Militer Amerika Serikat (AS) melancarkan gempuran ke sejumlah wilayah di Yaman setelah kapal perangnya di Laut Merah diserang rudal yang diduga dari pemberontak Houthi.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

Departemen Pertahanan AS mengatakan tinjauan awal menunjukkan tiga lokasi radar di Yaman yang terlibat dalam serangan rudal ke kapal USS Mason telah dihancurkan seizin Presiden Barack Obama. Penggempuran ketiga lokasi tersebut, menurut Pentagon, menggunakan rudal Tomahawk yang diluncurkan dari kapal USS Nitze.

Pentagon mengklaim ketiga lokasi itu dikuasai kubu pemberontak Houthi yang didukung Iran. “Serangan pertahanan mandiri ini ditempuh untuk melindungi personel kami, kapal-kapal kami, dan kebebasan kami dalam bernavigasi di jalur maritime yang penting ini,” kata juru bicara Pentagon, Peter Cook sebagaimana dikutip bbc.co.uk, Kamis (13/102016).

Amerika Serikat, imbuh Cook, akan merespons ancaman di masa mendatang terhadap kapal-kapalnya. Beberapa jam sebelumnya, Pentagon mengklaim bahwa sedikitnya satu rudal telah ditembakkan ke arah kapal perang USS Mason di lepas pantai Yaman.

Kejadian serupa terjadi pada akhir pekan lalu. Saat itu, USS Mason juga menjadi target rudal yang ditembakkan dari kawasan yang dikuasai kubu Houthi. Kedua rudal jatuh ke laut sebelum mencapai kapal, sebut Pentagon.

Juru bicara Houthi mengatakan kepada kantor berita Saba bahwa mereka tidak mengincar kapal perang manapun. Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi, dengan sokongan AS, tengah menjalankan serangan udara terhadap Houthi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya