SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KAPAL BATIK-Kerajinan buatan Ari di Ngarsopura. Foto: Agustina/SPFM

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

[SPFM], Berawal dari kesukaannya terhadap batik, Ari Cahyo mencoba berbisnis dengan mengangkat konsep batik sebagai ciri khas Kota Solo. Ketertarikannya pada bentuk kapal tradisional, mendorong Ari belajar secara otodidak membuat miniatur kapal dari berbagai daerah. Pilihannya pun tepat, miniatur kapal bermotif batik. Ini dimulai tiga tahun lalu dengan modal Rp 300 ribu.

Saat itu, Ari mampu menghasilkan 15 unit kapal dengan berbagai ukuran. Mulanya, Ari menggunakan kayu sebagai bahan dasarnya, dengan desain dan aksesoris yang minim. Meski demikian, dia memberanikan diri untuk menjual produknya di Ngarsopura.

Namun, bahan dasar kayu yang digunakan, justru membuat nilai jual menjadi mahal dan kurang diminati masyarakat. Untuk menyiasatinya, Ari pun beralih pada bahan baku lainnya, yang murah dan mudah didapat, seperti bambu, stereoform, kertas dupleks, dan tentunya kain perca bermotif batik.
Dalam satu hari, Ari dapat menyelesaikan setidaknya lima unit miniatur kapal. Dalam sepekan, dia dapat menghasilkan sekitar 20 unit hingga 30 unit kapal dengan berbagai ukuran, mulai dari panjang kapal 10 cm hingga 100 cm.

Kini, Ari telah menjual produknya konsep yang lebih matang. Dia menuturkan, dalam sepekan pihaknya dapat memperoleh keuntungan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. Seiring berjalannya waktu, kapal karya Ari mulai dikenal hingga ke luar Kota Solo, seperti Jakarta dan Semarang.

Namun, karena semuanya dikerjakan sendiri tanpa bantuan karyawan, terkadang Ari kewalahan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Menurut dia, tidak mudah untuk merekrut karyawan untuk membantu pekerjaannya. Sebab, pihaknya membutuhkan pribadi-pribadi yang mau belajar, sabar, serta memiliki kemampuan untuk menghasilkan karya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkannya.

Pria yang pernah bekerja di sebuah lembaga pendidikan itu, kini terus bereksperimen untuk mencoba menciptakan bentuk-bentuk kapal yang baru. Saat ini miniatur kapal yang dibuatnya mayoritas adalah berbentuk kapal Inggris dan Eropa Utara. Namun, pihaknya tak ingin tergesa-gesa untuk mewujudkan impiannya itu. Semuanya dijalaninya dengan santai.

LIHAT KAPAL-Seorang anak mengamati kapal miniatur karya Ari. Foto: Agustina/SPFM

Ari mengaku selama ini pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan modal dari instansi terkait baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Dia pun belum berencana untuk mengajukan permohonan bantuan modal pada bank. Ari mengaku tidak mengetahui bagaimana dan apa saja yang harus disiapkan, untuk mengajukan permohonan bantuan modal pada bank. Padahal, menurut dia, dengan modal yang cukup, pihaknya dapat menambah kapasitas produksi sekaligus merekrut karyawan.

Tak ada bisnis yang tanpa kendala. Begitu pula yang dialami Ari. Dia terus berupaya memperkenalkan produksi kepada masyarakat melalui cara termasuk media on line. Namun, untuk mengelolanya dia harus meminta bantuan orang lain karena waktunya habis untuk memproduksi miniatur kapalnya.

Meski demikian, Ari tetap berkomitmen untuk terus menciptakan karya-karya baru, yang dapat dinikmati kalangan menengah ke bawah. Ari mengatakan produknya dijual mulai dari Rp 25 ribu hingga yang terbesar ukuran 1,9 meter dengan harga Rp 750 ribu. [tna]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya