SOLOPOS.COM - Petugas tagana menurunkan kapal yang ditarik dari SAR Satlinmas Gunungkidul. Penarikan dilakukan karena bantuan tersebut tidak sesuai dengan program yang diajukan. Selasa (14/4/2015) (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Kapal bantuan yang beroperasi di Pantai Sadeng belum semua dapat dimanfaatkan. Sebab ada satu mesin kapal yang hilang.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Penarikan empat kapal operasional search and rescue menyimpan sejumlah masalah. Selain belum juga ditarik Pemerintah Pusat, ternyata kini ada satu kapal yang kehilangan mesin berukuran 40 paarden kracht (pk).(Baca Juga : PEMKAB GUNUNGKIDUL : Tidak Sesuai Peruntukan, 4 Kapal SAR Ditarik)

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Mesin yang hilang milik kapal operasional SAR di Pantai Sadeng. Di luar mesin yang hilang, dari sejumlah kapal yang ditarik, dua di antaranya dalam kondisi bagus sedangkan satu kapal mengalami kerusakan mesin.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Gunungkidul Dwi Warna Widi Nugraha tidak mau tahu berkaitan dengan hilangnya beberapa perlengkapan yang ada di kapal. Dia ingin kondisi kembali utuh, sama seperti saat diberikan pertama kali.

“Harusnya bisa sama tapi ini malah ada salah satu kapal yang kehilangan mesinnya. Kalau dinilai harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah,” kata Dwi kepada wartawan, Sabtu (23/5/2015).

Untuk mesin yang hilang, Dwi mengaku sudah membuat surat resmi agar pengelola mencari keberadaan mesin tersebut. Jika tidak ketemu, dia menyarankan agar masalah ini dilaporkan ke polisi karena sudah masuk kasus pencurian.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto membenarkan adanya sebuah kapal yang kehilangan motor penggerak. Dia tidak tahu persis kejadiannya sebab peristiwa itu terjadi bukan di wilayah Pantai Baron.

Dari dua kapal yang ditarik Dinsosnakertrans, semua dalam kondisi lengkap. Namun, ada sebuah kapal yang mengalami keruskanan mesin saat dikembalikan.

“Kalau di tempat kami [Wilayah II] tidak ada yang hilang. Hanya ada salah satu mesin rusak tapi itu tidak menjadi masalah karena penarikan di wilayah Baron sudah selesai,” tutur pria yang akrab disapa Dhimas itu.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah I Gunungkidul Sunu Handoko mengakui ada salah satu kapal hibah dari pemerintah yang kehilangan mesin penggerak. Namun, dia tidak tahu kronologi kejadian sebab saat itu ia belum menjadi koordinator dan masih merupakan anggota biasa.

“Kejadiannya di Sadeng dan saya saat itu masih bertugas di Wediombo,” ujarnya, Minggu (24/5/2015).
Mengenai surat dari Dinsosnakertrans Gunungkidul, Handoko mengaku sudah berupaya mencari dengan meminta keterangan pengurus di periode sebelumnya.

Upaya itu belum membuahkan hasil sedangkan untuk lapor polisi tidak berani karena takut dituduh membuat laporan palsu mengingat detail kejadian yang tidak tahu persis.

“Saya sudah membuat surat balasan ke Dinsosnakertrans. Intinya kami [Wilayah I] tidak sanggup karena hilangnya mesin itu bukan saat pengurusan kami,” ujar Handoko.

Atas kejadian itu, Handokko meminta para anggota SAR, khususnya di wilayah Sadeng, untuk tidak berkecil hati dan tetap bersemangat dalam menjalankan tugas.

“Saya terus tekankan ke teman-teman jangan terganggu dengan masalah mesin hilang. Kejadian itu terjadi saat pengurusan yang lama,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya