SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kantor Turindo Tour&Travel yang ada di Jl Slamet Riyadi No 361 Sanggrahan, Purwosari, Laweyan, Solo, Senin (27/7) pagi diancam bom oleh orang tak dikenal.

Pelaku mengancam kantor tersebut akan diledakkan pukul 11.00 WIB. Informasi yang dihimpun <I>Espos<I> di lokasi kejadian, menyebutkan, awalnya ada telepon masuk ke kantor tersebut sekitar pukul 09.45 WIB. Telepon tersebut diterima oleh staf reservasi, Indah Fajarwati, 29. Pelaku teror diketahui bersuara laki-laki memberitahu jika ada bom di kantor tersebut dan akan meledak pukul 11.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Karena panik, Indah langsung menutup telepon tersebut dan memberitahu kepada pegawai lainnya. “Jadi bilang ada bom dan meledak jam 11.00 WIB. Mendengar itu, Indah takut dan menutup telepon. Dari suaranya sepertinya laki-laki,” ungkap Superviser Turindo Tour&Travel, Dwi Ari Astuti, 29, kepada wartawan.

Dia menjelaskan, setelah mendapatkan ancaman seperti itu, pihaknya langsung melaporkan ancaman tersebut ke pos polisi terdekat. Aparat kepolisian dari Poltabes Solo dan Brimob langsung mendatangi lokasi kejadian.
Aparat kepolisian melakukan penyisiran di kantor tersebut. Selain menyisir di setiap ruangan di kantor tersebut, polisi juga menyisir gedung perkantoran yang ada di sebelah kantor Turindo.

“Semaunya disisir, termasuk lantai dua yang digunakan untuk hotel. Hasil penyisiran tidak ditemukan apa-apa,” ungkap Dwi Ari.
Dia menjelaskan, jaringan telepon di kantornya, adalah telepon <I>hunting<I>. Dia menyatakan, setiap ada telepon yang masuk, pegawai biasanya yang mengangkat.”Jadi tadi kebetulan Indah yang menangkat. Hanya satu kali saja menelponnya,” ungkap dia.

Setelah polisi melakukan penyisiran di lokasi tersebut, aktivitas di tempat tersebut kembali berjalan normal. Ada dugaan, pelaku teror adalah orang iseng.

Kapoltabes Solo Kombes Pol Joko Irwanto menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. Dia menyatakan, pihaknya berupaya menelusuri nomor telepon pelaku teror tersebut.

“Kami telusuri siapa yang melakukan aksi tersebut. Kami upayakan melakukan penyelidikan semaksimal mungkin,” papar Joko saat dihubungi <I>Espos<I>. Pasca-Pilpres, ancaman bom di Turindo tersebut merupakan ancaman kali kedua setelah sebelumnya, ancaman bom terjadi di Solo Grand Mal (SGM), Kamis (9/7).
dni

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya