SOLOPOS.COM - Ilustrasi pembunuhan (JIBI/Solopos/doc./Antara)

Solopos.com, BEIJING — Sebelas orang meninggal dunia dalam satu serangan atas satu kantor polisi di Xinjiang, China pada saat ketegangan memuncak di kawasan tersebut menyusul serangan di Beijing.

Media negara yang dikutip Kantor Berita Antara dari AFP, Minggu (17/11/2013), menyebutkan 9 penyerang dan 2 personel pembantu polisi tewas dalam insiden di Kota Praja Serikbuya, dekat kota Jl. Sutera Kashgar, kantor berita China Xinhua itu, Sabtu (16/11/2013). Kantor Berita Xinhua yang mengutip polisi setempat melaporkan para penyerang bersenjata pisau dan kapak dan dua personel polisi lainnya juga cedera. Kantor berita resmi China itu itu tidak memberi rincian lebih lanjut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak transparannya berita yang dipublikasikan media massa China itu membuat penyebab kekerasan masih dipersoalkan. Satu kelompok di pengasingan dari Xinjiang mengklaim bahwa personel pasukan keamanan China melepaskan tembakan atas masyarakat Uighur yang memprotes. kelompok masyarakat terbesar yang mendiami kawasan luas di bagian barat itu.

Juru bicara The World Uyghur Congress yang berkedudukan di Munchen, Jerman, Dilxat Raxit, mengatakan satu bentrokan meletus setelah seorang pemuda Uighur ditembak hingga mati, dan delapan orang lainnya dibunuh.. Beberapa puluh pengunjuk rasa Uighur ditangkap, katanya dalam surat elektronik yang menyebut apa yang dia lukiskan berdasarkan informasi yang ada, dan juga menyebut kematian dan luka-luka empat orang China.

“Saya menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil langkah darurat guna menghentikan pemerintah China menembak langsung untuk menekan para pengunjuk rasa Uighur dan membatasi mereka menggunakan banding dan membela hak-hak mereka,” kata dia.

Pertumpahan darah terjadi pada saat ketegangan memuncak di kawasan itu tempat beberapa insiden telah terjadi tahun ini dan menyusul satu serangan akhir bulan lalu di Beijing yang dikutuk pemerintah sebagai terorisme. Insiden itu menyusul tabrakan mematikan satu kendaraan yang menyulut kekerasan di Lapangan Tiananmen di Bejing bulan lalu.

Pemerintah mengutuk insiden itu dilakukan teroris dari Xinjiang. Mobil yang membawa 3 orang dari Xinjiang dan juga berisi alat berbahan bakar itu menabrak gerbang Forbidden City atau Kota Terlarang, 28 Oktober 2013 lalu.

Dalam insiden itu dua orang meninggal. Tiga orang lainnya berada di mobil itu dan 40 orang menderita cedera, menurut polisi China. Beijing menyatakan kelompok separatis bertanggung jawab atas insiden itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya