Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Mereka datang ke Kantor PLTA Wonogiri menuntut agar petugas PLTA profesional dalam menjalankan tugasnya karena dua bulan lebih demonstran merasakan pasokan listrik di Wonogiri seringkali bermasalah dan masalah itu muncul karena tindakan kurang profesional dari petugas PLTA Wonogiri.
“Turunkan Kepala PLTA…turunkan Kepala PLTA…Mari cari pengelola lebih baik,” ujar demonstran bergantian. Mereka tak pedulikan panas terik matahari pada siang bolong, puluhan massa menuntut Kepala PLTA Wonogiri menemui mereka. Terlihat enam orang satpam kesulitan menahan ulah massa yang terus merangsek masuk ke dalam kantor.
Apa yang terjadi kemudian? Oh, ternyata tidak ada apa-apa karena massa itu sebenarnya para anggota Kodim 0728/Wonogiri yang terlibat simulasi penanganan demonstrasi. Koordinator materi Kodim 0728/Wonogiri, Kapten Inf Langgeng kepada Solopos.com menjelaskan simulasi ini bertujuan untuk melatih anggota Kodim dan Satpam PLTA Wonogiri dalam menghadapi demonstrasi.
Dia menambahkan sebanyak 52 anggota Kodim 0728/Wonogiri terlibat dalam simulasi demonstrasi tersebut. Langgeng menambahkan simulasi ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran untuk mencari oknum-oknum tertentu yang ingin menyabot aset milik pemerintah. “Anggota sudah melakukan peninjauan, pengusutan, interogasi dan puncaknya ini tadi simulasi demonstrasi,” ujarnya. Dia menambahkan inti demonstrasi massa diperalat oknum-oknum tertentu.
Satpam PLTA Wonogiri, Fachmi Fuadi, mengaku grogi dan bingung menghadapi puluhan massa yang datang dan berusaha merangsek masuk ke dalam kantor. “Disini kami dilatih bagaimana mengahadapi demonstran tanpa emosi,” ujarnya.
Supervisor PLTA Wonogiri, Sukarno, mengatakan simulasi tersebut sangat bermanfaat dan diharapkan dilakukan secara berkala. “Simulasi ini bisa menjadi gambaran bagi kami tentang bagaimana menangani demonstrasi tersebut sehingga tidak mengganggu stabilitas nasional,” ujarnya.