SOLOPOS.COM - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Bisnis-Jaffry Prabu Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Komisioner KPU Wahyu Setiawan dalam operasi tangkap tangan (OTT) pada Rabu (8/1/2020). Selain Wahyu, ada tiga orang lain yang ditangkap, salah satunya diduga calon legislatif dari PDIP.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengklaim bahwa sejak awal partainya tegas dan tidak kompromi dengan tindak pidana korupsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Itu adalah kejahatan kemanusiaan. Partai terus melakukan edukasi. Partai memberikan sanksi yang berat,” katanya di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Kamis (8/1/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Dua di antara oramg yang kena OTT KPK tersebut dikabarkan adalah staf Hasto. Saat dimintai konfirmasi, dia mengaku tidak tahu.

“Karena itulah kita menunggu keputusan. Dan kemudian saya sebagai sekjen tentu saja bertanggung jawab terhadap pembinaan seluruh anggota partai kader-kader partai,” jelasnya.

Hasto mengakui penyidik KPK datang ke Kantor DPP PDIP di Jl Dipenogoro, Jakarta, untuk melakukan pemeriksaan. Akan tetapi mereka tidak diizinkan masuk karena tidak memiliki surat perintah. Dia juga mengelak kalau penyidik melakukan penggeledahan.

“Jadi informasi terhadap penggeledahan terhadap adanya penyegelan itu tidak benar. Tetapi kami tahu bahwa KPK terus mengembangkan upaya-upaya melalui kegiatan penyelidikan pasca OTT tersebut. Sikap partai adalah memberikan dukungan terhadap hal itu,” ucapnya.

Sebelumnya, beredar kabar bahwa OTT KPK terhadap Wahyu Setiawan juga menyeret dua orang anggota staf Hasto Kristiyanto. Hal itu muncul dalam kicauan di akun Twitter politikus Partai Demokrat Andi Arief, @andiarief_, Kamis.

"Miris saya mendengar kabar OTT komisioner KPU bersama Caleg Partai suara terbesar Pemilu. Lebih miris lagi kabarya bersama dua staf Sekjen Partai tersebut. Sistemik?" kicau Andi Arief.

Kicauan itu diikuti pernyataan lainya yang menyebutkan inisial kedua orang yang dia maksudkan. "Jika benar ada dua staf sekjend Hasto Kristiyanto dengan inisial S dan D juga ikut OTT KPK bersama caleg Partai tersebut, maka apa arti sebuah tangisan?"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya