SOLOPOS.COM - Kegiatan simulasi teror di KPU Gunungkidul, Rabu (26/2/2014). (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Simulasi menceritakan massa bentrok dengan polisi dalam unjuk rasa menuntut penghitungan suara ulang di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul. Polisi pun melepaskan tembakan untuk membubarkan massa. Beberapa orang terluka.

Sebelum masuk kantor KPU Gunungkidul, massa salah satu partai politik diadang ratusan polisi bersenjata lengkap. Polisi berupaya menegosiasi perwakilan pengunjuk rasa dengan menghadirkan perwakilan dari KPU.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Negosiasi tidak berhasil. Massa semakin banyak yang berdatangan ke KPU dan mulai berbuat anarki dengan membakar ban di tengah jalan serta memblokir jalan. Pengamanan pun dilapisi dengan satuan Brimob Polda DIY serta menerjunkan anjing pelacak.

Massa sempat dipukul mundar namun beberapa saat kembali merangsek bahkan melempari petugas dengan kayu dan botol minuman kemasan. Pembubaran dengan water cannon pun dilakukan.

Lagi-lagi massa kian beringas sampai akhirnya polisi terpaksa mengeluarkan tembakan peringatam dan masuk ke kerumunan massa yang beringas.

Orang yang dianggap provokator diamankan dan dibawa ke kantor polisi. Pengunjuk rasa yang terluka dibawa tim medis kepolisian untuk mendapatkan pengobatan. Ketika suasana mulai terkendali, tak disangka massa menyandera petugas KPU dan mengancam akan meledakkan bom di dalam kantor KPU.

Tak pelak tim penjinak bom Satuan Datasemen Gegana Brimob Polda DIY turun tangan. Setelah mengepung setiap sudut kantor KPU, petugas Gegana berhasil menyelamatkan sandera kemudian menjinakkan bom.

Serangkaian peristiwa itu menjadi bagian dari simulasi pengamanan pemilu oleh Polres Gunungkidul yang dilakukan di perempatan Alun-alun Wonosari, yang dihadiri Bupati Gunungkidul Badingah, Direktur Shabara Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yulza Sulaiman dan sejumlah perwira tinggi Polda DIY, pejabat TNI dan instansi di Gunungkidul.

Selama proses simulasi, jalan menuju alun-alun ditutup sekitar empat jam. Kantor KPU Gunungkidul yang menjadi sasaran massa terbuat dari kayu yang ditempatkan depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gunungkidul.

Kepala Polres Gunungkidul Ajun Komisaris Besar Polisi Faried Zulkarnaen mengatakan simulasi pengamanan pemilu dilakukan untuk memprediksi kerawanan-kerawanan selama pelaksanaan pada April mendatang.

Yulza Sulaiman menyatakan latihan terpadu pengamanan pemilu Gunungkidul merupakan yang terbaik dari dua Polres ebelumnya, yakni Kulonprogo dan Bantul. “Semua personel harap menjaga kesolidan dalam pengamanan pemilu,” pintanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya