SOLOPOS.COM - (Espos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Belasan nasabah mendatangi Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera Bersama, Kelurahan Bareng Lor, Kecamatan Klaten Utara, guna menuntut dana deposito mereka bisa segera dicairkan.

Pasalnya, uang mereka hingga kini tak bisa cair meski sebelumnya direncanakan cair pada Juli 2021.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sekitar 15 nasabah itu datang ke KSP Sejahtera Bersama, Senin  (4/10/2021) sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Usir Rentenir, Kemenag Klaten Bikin Koperasi Syariah

Mereka diterima Kepala Cabang KSPSB Klaten, Muryanto. Seusai mendapatkan penjelasan dari pimpinan cabang, para nasabah membubarkan diri.

Aksi itu mendapatkan pengawalan ketat dari polisi. Salah satu nasabah, Vivi, 36, mengatakan nilai dana deposito miliknya di koperasi tersebut sekitar Rp150 juta.

Sejak 2019 lalu, uang miliknya sudah tak bisa diambil. Sebelumnya, pencairan dana deposito berjalan lancar. “Ini sudah lama cuma janji-janji saja. Sejak 2019 tidak bisa diambil,” kata Vivi saat ditemui wartawan.
Untuk mencairkan deposito, sepekan sebelumnya harus melengkapi berkas persyaratan, Vivi mengaku sudah memenuhi berkas persyaratan itu.

Baca Juga: Bertemu Menkop UKM, Manajemen Koperasi Batur Jaya Klaten Curhat Soal Blok Rem

Pada 20 Oktober 2019, ia datang ke Kantor KSP Sejahtera Bersama untuk memastikan jika dana saya bisa cair saat jatuh tempo yakni pada 22 Oktober 2019.

“Ternyata dari pihak cabang per 20 Oktober 2019 tidak bisa diambil karena semua sudah dibekukan dari pusat,” kata Vivi.

Vivi menuturkan alasan uang tidak bisa dicairkan karena kondisi pandemi Covid-19. Sempat ada penjelasan jika tabungan deposito milik Vivi masuk dalam skema pencairan pada Juli 2021.

Baca Juga: Bank Jateng: Rekening 53 Nasabah Klaten Dibobol, Total Kerugian Rp1,6 Miliar

“Sampai sekarang belum bisa dicairkan,” ungkap dia. Vivi menuntut ada kejelasan dan kepastian pencairan dana nasabah.

Dana tersebut sangat dia butuhkan untuk modal usaha serta biaya sekolah anak-anaknya. “Usaha sepi, harus cari modal lagi. Terpaksa apa yang kami miliki dijual dulu untuk bisa hidup,” kata dia.

Nasabah lainnya, Masudin Hermanto, 50, mengatakan total nilai tabungan miliknya saat ini sekitar Rp300 juta. Namun, hingga kini uang tersebut tidak bisa diambil.

Baca Juga: Alhamdulillah! Dana Nasabah Bank Jateng Klaten Korban Skimming Sudah Dikembalikan

“Tidak bisa ambil saham dan mencairkan deposito. Pada Juli 2021 katanya bisa cair. Tetapi mundur lagi mundur lagi. Saya minta dicairkan Rp25 juta saja tidak bisa. Alasannya karena pandemi,” ungkap dia.

Kepala Cabang KSP Sejahtera Bersama Klaten, Muryanto, menjelaskan pencairan dana nasabah tetap dilakukan sesuai skema dengan mulai Juli hingga Desember 2021.

Muryanto mengatakan pencairan dana nasabah sebenarnya sudah dilakukan pada Juli 2021. Namun, jumlah nasabah yang menerima pencairan masih terbatas.

Baca Juga: 6 Fakta Pembobolan Puluhan Rekening Nasabah Bank Jateng di Klaten

“Untuk anggota sudah kami bayarkan mulai Juli itu dari yang kecil dengan prioritas seperti yang sakit dan jompo. Untuk keseluruhan menunggu dari kantor pusat sampai Desember,” kata Muryanto.

Muryanto menuturkan sebelumnya ada investor yang berniat bekerja sama untuk membantu koperasi tersebut yang mengalami kesulitan likuiditas.

Lantaran kasus Covid-19 melonjak, kerja sama tersebut ditunda.

“Karena kasus Coid-19 cukup tinggi sehingga investor yang mau melakukan take over pinjaman terkendala PPKM, mereka pulang ke Jepang. Sekarang sudah mulai agak lunak sehingga otomatis dari pihak asing bisa masuk dan bisa melihat perkembangan dari kantor kami,” kata Muryanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya