SOLOPOS.COM - Sebuah mobil polisi terbalik akibat kericuhan seusai pertandingan Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, Minggu (2/10/2022). Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal dunia dalam kerusuhan tersebut. (ANTARA FOTO/H Prabowo/pras)

Solopos.com, MALANG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menyiapkan kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai pos komando (Posko) dan call center terkait tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo, menyampaikan total 188 korban luka masih menjalani perawatan di rumah sakit Malang. Sebanyak 188 orang tersebut mengalami luka ringan, sedang, dan berat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Informasi gabungan ruman sakit, 188 korban luka ringan, sedang, dan berat. Mereka terlokalisir di dua rumah sakit, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan RSUD Kanjuruhan,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari kanal YouTube metrotvnews, Breaking News Metro TV, Dinkes Malang Jadi Posko & Call Center Tragedi Kanjuruhan, Minggu (2/10/2022).

Wiyanto menyampaikan sejumlah korban yang masih menjalani perawatan maupun meninggal tidak mengantongi identitas. Oleh karena itu, katanya, Pemkab Malang sedang menyiapkan posko dan call center korban tragedi kerusuhan itu di kantor Dinkes Malang.

“Arahan Bupati bikin posko dan call center di Dinkes. Masih on proses. Ini karena data tersebar di sejumlah rumah sakit. Kami sedang proses mendata ulang dari setiap rumah sakit,” tutur dia.

Baca Juga : Pemkab Malang Kerahkan 50 Ambulans Evakuasi Korban Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan

Selain itu, dia menyampaikan Pemkab Malang membiayai seluruh biaya perawatan korban luka maupun meninggal karena tragedi kerusuhan di Kanjuruhan Malang. Dia memastikan bahwa seluruh pasien tidak dipungut biaya.

“Bupati akan memberikan santunan kepada korban meninggal. Semua pasien yang sudah dirawat maupun meninggal tidak dipungut biaya sepeser pun. Tidak boleh dipungut. Akan menjadi tanggung jawab Pemkab Malang. Bupati menekankan itu,” tuturnya.

“Korban yang meninggal pun diantar ke rumah masing-masing tanpa dipungut biaya. Walaupun korban ada yang dari luar kota,” imbuhnya.

Namun, dia belum dapat menjelaskan detail mekanisme santunan untuk korban meninggal dampak dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga : Pemprov Jatim Tanggung Seluruh Biaya Perawatan Korban Tragedi Kanjuruhan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya