SOLOPOS.COM - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri), calon presiden Ganjar Pranowo (dua kiri), Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kanan), dan Plt. Ketua Umum PPP Mohamad Mardiono (kanan) berbincang saat pertemuan antara PDIP dan PPP di kantor PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu (30/4/2023). ANTARA/HO-Dokumentasi PDI Perjuangan

Solopos.com, JAKARTA–Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengantongi 10 nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan dipilih untuk berpasangan dengan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Meski demikian, Megawati masih membutuhkan waktu untuk berkontemplasi sebelum menentukan nama yang tepat untuk mendampingi Ganjar sebagai pasangan capres dan cawapres.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Ini kereta saya sudah banyak yang mau naik. Jadi tunggu saja. Banyak kok, saya punya di sini 10 atau berapa, nanti mengerucut sendiri oleh pikiran saya,” kata Megawati saat jumpa pers setelah pertemuan PDIP dan PPP di Kantor DPP PDI Perjuangan Jakarta, Minggu (30/4/2023) dikutip dari Antara.

Megawati menjelaskan kontemplasi yang cukup panjang juga dia tempuh sebelum mengumumkan secara resmi Ganjar Pranowo sebagai capres dari PDIP.

“Tapi mungkin bisa saja kalau umpamanya besok. Saya hitung-hitung dulu. Waktu saya di Batu Tulis ada sebutan kontemplasi. Nanti mungkin merenung dulu, kontemplasi lagi, tetapi satu tujuan saya Indonesia Raya,” kata Megawati.

Ia tidak dapat memastikan pasangan Ganjar akan berasal dari PPP atau kelompok Nahdlatul Ulama (NU), meskipun Megawati pernah didampingi Hamzah Haz yang menjabat sebagai Wakil Pesiden 2001–2004 dan berpasangan dengan K.H. Hasyim Muzadi pada Pilpres 2004.

“Jadi, kita mesti lihat bahwa perpolitikan itu bukan hal yang statis. Saya sering mengatakan politik itu kehidupan. Jadi ya kita melihat tentu beda kalau 2004 saya dengan Pak Hasyim Muzadi, kalau sekarang ditanya siapa, ya saya tadi sudah bilang ke Pak Mardiono, tunggu dulu ya Pak, karena kayaknya ini banyak yang antre,” kata Megawati.

Megawati dan Mardiono beserta jajaran pengurus pusat masing-masing partai bertemu selama lebih dari 1 jam di Kantor PDI Perjuangan, Jakarta, Minggu.

Pertemuan antara Megawati dan Mardiono itu merupakan yang pertama setelah dua partai itu secara resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Ganjar Pranowo yang saat ini masih aktif sebagai Gubernur Jawa Tengah diumumkan secara resmi sebagai calon presiden dari PDIP pada 21 April 2023 lalu.

Megawati Soekarnoputri mengumumkan itu secara langsung pada Rapat DPP Partai Ke-140 Diperluas Tiga Pilar dengan agenda konsolidasi internal dan silaturahmi Idul Fitri 1444 H di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

PPP ikut memberi dukungan kepada Ganjar pada 26 April 2023 sebagaimana diumumkan Mardiono di kediamannya, Kabupaten Sleman, Daerag Istimewa Yogyakarta (DIY).

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

UU No. 7/2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20% dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25% dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR.

Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya