SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 2 Klaten mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen, Senin (3/1/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Seluruh sekolah di bawah kewenangan Disdik Klaten yakni SD dan SMP diizinkan menggelar PTM 100 persen mulai Senin (3/1/2022). Terdapat sekitar 700 SD dengan jumlah siswa mencapai 81.000 orang, sedangkan 80 SMP dengan jumlah siswa sekitar 56.000 orang.

“Protokol kesehatan ketat tetap dijaga. Untuk jam pelajaran SMP maksimal enam jam mata pelajaran. Sementara, untuk SD menyesuaikan,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten, Yunanto, saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Senin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Guna menjalankan protokol kesehatan, siswa diminta membawa bekal dari rumah. Hal ini karena sekolah belum membuka kantin yang berpotensi menjadi tempat kerumunan siswa.

Baca Juga: PTM 100 Persen Dimulai, Bupati Klaten Kejar Target Vaksinasi Anak

Ekspedisi Mudik 2024

Kepala SMPN 2 Klaten, Ismadi, mengatakan sudah menerapkan PTM terbatas 100 persen mulai Senin. Jumlah total siswa di SMP terebut sebanyak 768 orang. “Hari ini hari pertama penerapan 100 persen namun terbatas. Artinya, bagi anak-anak yang masih sakit dianjurkan tidak masuk. Bagi pendidik dan tenaga kependidikan yang sakit, mengajar dari rumah secara daring,” jelas dia.

PTM 100 persen sudah dinantikan guru dan siswa sejak lama. Ismadi mengatakan PTM tetap lebih efektif dibandingkan dengan sistem pembelajaran secara daring. “Masing-masing antara guru dan siswa sama-sama rindu dengan pembelajaran total. PTM tetap lebih efektif dibandingkan daring. Ada beberapa mata pelajaran yang tidak bisa dilakukan secara daring,” jelas dia.

Ismadi mengatakan protokol kesehatan ketat tetap diterapkan. Siswa disarankan diantar dan dijemput orang tua atau keluarga dan mengabarkan posisi mereka setelah sampai di rumah.

Baca Juga: Klaten Terapkan PTM 100 Persen, Monitoring Sekolah Dilakukan Tiap Hari

Siswa juga disarankan membawa bekal dari rumah. Sementara, kantin sekolah belum diizinkan dibuka. “Dari rapat secara daring dengan Kemendikbud Ristekdikti, Kemenag, dan Mendagri, ketika ada klaster baru, kegiatan PTM di sekolah segera dihentikan. Jadi PTM 100 persen ini masih situasional,” urai dia.

Disinggung vaksinasi, Ismadi menjelaskan mayoritas siswa sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama. “Masih ada tujuh anak yang belum vaksinasi karena memang saat vaksinasi dilakukan belum cukup umur,” jelas dia.

Salah satu siswa kelas VII SMPN 2 Klaten, Cheravina, 12, mengatakan sebelumnya hanya separuh siswa per kelas yang mengikuti PTM. Jam pembelajaran dibatasi hingga pukul 10.00 WIB dan sisanya diberikan secara daring. Sementara, jumlah siswa yang mengikuti PTM sudah penuh mulai Senin dengan jam pembelajaran lebih panjang hingga pukul 11.45 WIB.

Baca Juga: Modern, Petani di Bolopleret Klaten Semprot Hama dengan Drone

Cheravina mengaku senang kegiatan PTM bisa kembali 100 persen meski tetap harus menerapkan protokol kesehatan ketat. Ada beberapa materi pelajaran yang susah dipelajari jika disampaikan secara daring.

“Yang susah dipelajari secara daring itu seperti matematika,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya