SOLOPOS.COM - Eco enzyme produksi sukarelawan Desa Balak, Kecamatan Cawas, Klaten, mulai didistribusikan ke seluruh RT di wilayah Kecamatan Cawas, Selasa (4/1/2022). (Solopos.com/ Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Palang Merah Indonesia (PMI) Klaten berencana menyemprotkan eco enzyme secara serentak pada Jumat (7/1/2022). Penyemprotan serentak yang dilakukan menggunakan 60.000 sprayer disebut-sebut bakal memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Ketua PMI Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan penyemprotan serentak itu dilakukan untuk membersikan udara Klaten dari polusi sekaligus membunuh bakteri. “Tujuan utama kami dari kegiatan ini untuk memasyarakatkan eco enzyme di Klaten,” kata Purwanto saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (5/1/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Purwanto mengatakan rencananya akan melibatkan 60.000 orang yang menyemprotkan eco enzyme ke udara menggunakan sprayer. Mereka tersebar di berbagai wilayah. “Mulai dari tingat RT, sekolah, puskesmas, poliklinik, rumah sakit, dan lain-lain,” kata dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kaya Manfaat, Eco Enzyme Gencar Diproduksi PMI Klaten

Purwanto mengatakan eco enzyme bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal seperti pengganti disinfektan kimia, cairan pel, mencuci, mengobati luka, hingga masker. Secara makro, eco enzyme bisa berfungsi untuk membersihkan udara serta mencegah pemanasan global. Manfaat lain yakni mengurangi sampah organik.

“Manfaatnya bisa untuk mengurangi limbah ruah tangga seperti sisa buah-buahan [untuk bahan pembuatan eco enzyme]. Karena limbah rumah tangga cukup besar. Sekitar 30-40 persen limbah yang timbul itu dari rumah tangga dengan 60 persen merupakan limbah organik,” kata dia.

Eco enzyme merupakan hasil fermentasi limbah dapur organik seperti buah atau sayuran. Proses pembuatannya mudah dilakukan dengan mencampurkan molase seperti tetes tebu dengan limbah organik dan air dengan perbandingan 1 : 3 : 10. Produk eco enzyme bisa dipanen setelah tiga bulan dari proses produksi.

Baca Juga: Meski Sudah Buka Sejak 24 Oktrober 2021, Watu Cenik Tak Seramai Dulu

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya