SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Tubuh yang mesti tergolek di atas ranjang, tak menyurutkan niat Fariz Fadhli Domily mengikuti ujian akhir nasional (UAN). Pemuda 18 tahun itu dengan seksama mengerjakan setiap butir soal di atas tempat tidur dalam sebuah ruangan berukuran 4×6 meter didampingi ibunda dan neneknya yang menunggu di luar kamar.

Berbeda dengan siswa kebanyakan yang mengikuti ujian di sekolah, Fadhli, demikian ia disapa, harus rela  menempuh salah satu persyaratan kelulusan di Rumah Sakit Islam Hidayatullah, Umbulharjo, karena kanker tulang yang dideritanya sejak Desember silam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nenek Fadhli, Ibu Abdullah Domily, menuturkan, penyakit yang diderita cucunya berawal dari cidera yang dialami saat bermain futsal pada Ramadan 2010. Dokter saat itu mengatakan terdapat otot kaki yang sobek, sehingga dalam masa pengobatan siswa kelas XII SMA Negeri 11 Jogja ini harus berjalan menggunakan tongkat.

“Saat itu, Fadhli tetap bersekolah seperti biasa meski harus dibantu dengan kruk,” jelasnya kepada wartawan, Senin (18/4).

Puncaknya, pada saat Fadhli memutuskan pergi ke Jakarta untuk menonton pertandingan bola. Perjalanan jauh yang ditempuh membuat ia harus duduk dengan posisi kaki ditekuk dalam waktu lama.

Sekembalinya ke Jogja, anak sulung dari dua bersaudara ini tidak bisa berjalan. “Keluarga pun membawanya ke dokter dan menerima vonis bahwa Fadhli mengidap kanker tulang,” tukas dia.

Anak pasangan Rita Nursiyam dan Anton Domily ini harus menerima transfusi darah sebulan dua kali sebagai proses dari pengobatannya.

Penyakit ini membuatnya harus menghentikan kegiatan belajarnya di sekolah sejak awal Januari 2011. Meski demikian, pihak sekolah memberi kompensasi dan mengizinkan siswa yang beralamat di Rotowijayan mengikuti UAN di RS.

Sebelumnya, ia telah mengikuti ujian sekolah di rumah. Untuk kali ini, ungkap Ibu Abdullah, pelaksanaan ujian terpaksa dilakukan di RS karena Fadhli diopname sejak Kamis (14/4) lalu.

Perempuan tua ini mengaku sempat menasehati cucunya untuk mengurungkan niat mengikuti ujian, namun Fadhli menolak anjuran neneknya dan bersikeras mengikuti ujian apa pun yang terjadi.

Kakak dari seorang adik laki-laki yang masih duduk di kelas VI sekolah dasar ini, mengaku tidak menemui kesulitan saat mengerjakan soal-soal UAN karena pihak sekolah telah menyarankan untuk mengerjakan semampunya. “Saya anggap soal-soal itu mudah,” ujarnya yakin.(Wartawan Harian Jogja/Switzy Sabandar)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya