SOLOPOS.COM - Ilustrasi menghisap vape. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Ada pendapat rokok elektrik lebih aman dibandingkan rokok tradisional, benarkah vape tidak memiliki kandungan yang bahaya bagi kesehatan? Simak ulasannya info sehat kali ini.

Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan di dalam tabung, lalu mengubahnya menjadi uap. Selain pada bentuknya, perbedaan mendasar dari kedua jenis rokok ini adalah kandungan tembakau. Vape tidak memiliki kandungan tembakau seperti rokok tradisional. Namun, hal itu tidak menjadi tolok ukur bahwa vape lebih aman dibandingkan dengan rokok.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pasalnya bukan hanya kandungan tembakau yang bisa meningkatkan risiko terinfeksi penyakit serius, penggunaan vape dalam jangka panjang juga disebut bisa meningkatkan risiko yang sama. Maka dari itu, penggunaan vape pun sebaiknya diwaspadai, terutama pada remaja dan orang yang rentan terserang penyakit.

Padahal, jika dilihat dari kandungannya, di dalam  vape terkandung berbagai bahan kimia yang bahaya untuk tubuh. Berikut ini bahan-bahan yang ada seperti dikutip dari hellosehat.com pada Sabtu (18/2/2023):

1. Nikotin

Nikotin adalah zat utama yang terdapat di dalam rokok. Liquid dalam vape juga mengandung nikotin dengan “dosis” yang bervariasi antar merek dan produk.  Jumlah kandungan nikotin dalam liquid vape memang lebih sedikit daripada rokok, tetapi ada juga yang cukup tinggi sehingga sama tingginya dengan kadar nikotin di dalam rokok batangan.

Nikotin adalah zat adiktif yang menyebabkan penggunanya ketagihan, termasuk yang ada di dalam vape. Zat ini bisa merusak perkembangan otak terutama pada remaja yang berusia di bawah 25 tahun.

Sejak masih berada di dalam kandungan hingga usia 25 tahun, otak masih akan tumbuh dan berkembang. Setiap kali keterampilan baru dipelajari, koneksi yang lebih kuat atau sinapsis akan dibangun di antara sel-sel otak.  Pada usia remaja dan dewasa muda, sinapsis akan lebih cepat dibangun. Sayangnya, hal ini bisa terhambat ketika seseorang mengonsumsi kandungan nikotin dalam berbagai jenis atau bahan liquid vape.

Ketika anak sudah kecanduan nikotin, ia berisiko kecanduan zat lainnya di kemudian hari. Selain itu, nikotin yang dikonsumsi selama kehamilan bisa menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah.

2. Volatile organic compounds (VOC)

Volatile organic compounds (VOC) adalah senyawa organik yang mudah menguap. Salah satu contoh VOC yang termasuk sebagai kandungan liquid vape (vapor) adalah propilen glikol.

Propilen glikol adalah zat tambahan yang kerap digunakan dalam olahan makanan, seperti es krim atau pemanis cair. Zat yang satu ini juga biasanya digunakan untuk menghasilkan kabut atau asap buatan pada acara panggung, pelarut cat, dan bahan antibeku.

Liquid vape mengandung propilen glikol karena ketika dipanaskan bisa menghasilkan uap seperti asap. Sayangnya, pada tingkat tertentu, zat yang satu ini bisa menyebabkan iritasi pada mata, hidung, paru, dan tenggorokan.

VOC merupakan kandungan vape yang bahaya karena bisa menyebabkan sakit kepala, mual, dan berpotensi merusak hati, ginjal serta sistem saraf jika paparannya berlebihan.

3. Gliserin

Vegetable glycerin atau gliserin adalah bahan yang berasal dari tanaman. Gliserin kerap digunakan sebagai bahan tambahan dalam makanan dan pembuatan obat yang memberi rasa manis. Kandungan ini memiliki fungsi yang mirip dengan propilen glikol yaitu untuk menghasilkan asap. Namun, karena senyawa ini lebih tebal dari gliserin, uap yang keluar akan lebih tebal dan pekat.

Akan tetapi, dilansir dari laporan National Academies Press, propilen glikol lebih mengiritasi pernapasan dibandingkan dengan gliserin.

4. Bahan perasa

Ada lebih dari 7.000 rasa unik dalam liquid vape yang bisa dinikmati. Diacetyl adalah salah satu bahan kimia perasa untuk vape yang juga banyak ditambahkan pada mentega dan karamel.

Selain diacetyl, acetylpropionyl juga kerap digunakan sebagai bahan perasa pada vape.  Sayangnya, kandungan liquid vape ini ternyata bisa memperburuk kesehatan pernapasan.

Penyakit paru serius yaitu bronchiolitis obliterans atau paru-paru popcorn adalah masalah kesehatan yang bisa muncul setelah seseorang menghirup dua senyawa perasa tersebut. Paru-paru popcorn adalah kondisi ketika saluran udara terkecil di dalam paru (bronkiolus) mengalami penyempitan karena adanya luka.

5. Senyawa karbon

Senyawa karbon seperti formaldehyde, acetaldehyde, acrolein, dan glycidol merupakan zat yang ditemukan dalam aerosol atau uap vape.

Berbagai senyawa karbon ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius pada penggunanya.
ormaldehyde dan acetaldehyde digolongkan ke dalam zat karsinogen atau penyebab kanker oleh International Agency for Research on Cancer.

Sementara itu, glycidol adalah zat yang juga diduga kuat sebagai penyebab kanker.

Selain berpotensi menyebabkan kanker, berbagai senyawa ini berisiko merusak sistem pencernaan, kulit, dan paru-paru.

6. Acrolein

Acrolein juga termasuk kandungan vape yang bahaya bagi tubuh. Acrolein adalah herbisida yang biasanya digunakan untuk membunuh gulma.  Sayangnya, kandungan acrolein di dalam liquid vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru yang tidak dapat dipulihkan.

7. Logam

Senyawa logam beracun seperti nikel, timah, kadmium, dan kromium banyak ditemukan dalam asap yang dihasilkan dari liquid vape. Kandungan logam di dalam vape ini diduga berasal dari beberapa bagian perangkat vape itu sendiri. Ketika dipanaskan, logam dari perangkat menguap hingga akhirnya terhirup melalui asap yang dihasilkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya