SOLOPOS.COM - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. (ANTARA/Boyke Ledy Watra/am.)

Solopos.com, JAKARTA – Jenderal Dudung Abdurachman menjadi salah satu kandidat calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

Selain telah berpangkat jenderal bintang empat, Dudung saat ini menempati posisi strategis sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun peluang Dudung Abdurachman menjadi orang nomor satu di TNI sepertinya tipis.

Selama kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI dijabat secara bergiliran di antara semua angkatan.

Baca Juga: Ini Tiga Jenderal Kandidat Pengganti Panglima TNI Andika Perkasa

Sebelum Jenderal Andika Perkasa yang berasal dari TNI AD, Panglima TNI sebelumnya dijabat Marsekal Hadi Tjahjanto yang berasal dari TNI AU.

Besar kemungkinan, Panglima TNI akan dijabat oleh perwakilan dari TNI AL Laksamana Yudo Margono yang saat ini menjabat Kepala Staf Angkatan Laut.

jenderal dudung akui beda pendapat dengan Panglima TNI
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman (Youtube)

Meskipun demikian, Presiden sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam UUD No.29/1954 tentang Pertahanan Negara Republik Indonesia memiliki hak prerogatif menentukan siapa yang akan dipilih memimpin tentara dari tiga matra itu.

Baca Juga: Sejarah, Letkol Eko Setiawan Komandan Pertama Kodim Pegunungan Arfak Papua

Selain itu, dalam sejarah di Era Reformasi, Panglima TNI berturut-turut dijabat perwira TNI AD pernah terjadi yakni saat Jenderal Moeldoko digantikan Jenderal Gatot Nurmantyo.

Selain tipisnya peluang sebagai Panglima TNI, Jenderal Dudung juga punya catatan kurang harmonis dengan seniornya, Jenderal Andika Perkasa.

Isu Retak

Awal mula isu keretakan hubungan antara Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman muncul ketika anggota Komisi I Fraksi PDIP DPR RI Effendi Simbolon beserta sejumlah legislator lainnya menyinggung dalam rapat di Gedung Dewan.

Effendi mengungkit kabar anak Jenderal Dudung tidak lulus Akmil lantaran masalah umur dan tinggi badan

“Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, Pak, dari mulai pertentangan soal ini, soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan katanya. Saya nggak tahu, silakan nanti Bapak jelaskan,” kata Effendi dalam rapat bersama Kemenhan dan TNI di Komisi I DPR, Senin (5/9/2022).

Baca Juga: Pengamat Militer: Disharmoni Panglima TNI dan KSAD Terkait Pilpres

Effendi kemudian bicara tentang sosok Jenderal Andika memiliki kepribadian yang tegas dan patuh.

Dia juga mengungkit sindiran orang soal Jenderal Andika yang terlalu ikut mengurusi hal-hal kecil.

“Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu Anda orang perfeksionis. Tapi sayangnya punishment di Anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, Pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain, Pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan,” ujar politikus PDIP itu.

Baca Juga: Dampingi Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI dan KSAD Hadir di DPR

Dalam kesempatan itu, Effendi Simbolon juga menyinggung ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung. Menurutnya, hubungan senior dan junior di TNI jadi terganggu.

“Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, Pak. Dengan segala hormat saya, Pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung,” kata dia.

Jenderal Andika Perkasa kemudian menjawab isu memiliki hubungan yang tak harmonis dengan Jenderal Dudung Abdurachman.

Baca Juga: Jenderal Dudung Akui Beda Pendapat dengan Panglima TNI tapi Bukan Tidak Akur

Jenderal Andika juga mengklarifikasi soal anak Dudung gagal masuk Akmil.



“Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya, dan sesuai peraturan perundangan. Manakala itu diterima berbeda A, B, C, yaitu terserah bagaimana yang menyikapi,” kata Andika.

Andika mengaku tak memiliki masalah dengan Dudung. Andika menegaskan kerjanya sebagai Panglima TNI sesuai dengan tugas dan aturan main.

Baca Juga: Presiden Serahkan Nama-nama Calon Pengganti Panglima TNI Andika Perkasa ke DPR

“Jadi nggak ada yang berbeda, dan nggak ada yang kemudian melenceng dari tupoksi kita,” kata Andika.

Dalam kesempatan terpisah, Jenderal Dudung juga mengklarifikasi isu dirinya tidak harmonis dengan sang atasan.

Dudung mengakui dirinya kerap berbeda pendapat dengan Andika Perkasa namun dalam batas yang wajar.

“Beda pendapat biasa tapi tetap satu komando. Ini saya menjalankan tugas juga dari Panglima TNI,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya