SOLOPOS.COM - Pangkostrad, Letjen TNI Dudung Abdurrachman. (detik.com)

Solopos.com, MAGELANG — Pengamat intelijen dan militer, Susaningtyas Kertopati, menyebutkan ada lima perwira tinggi bintang tiga TNI AD yang memiliki peluang menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD).

Jenderal Andika telah ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun pada akhir November 2021 ini.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Lima nama itu, kata Susaningtyas, adalah Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI Herindra, Wakil Kepala Staf TNI AD Letnan Jenderal TNI Bakti Agus Fadjari, Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal TNI Eko Margiyono, Kepala BAIS TNI Letnan Jenderal TNI Joni Supriyanto, dan Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Ia menjelaskan, Herindra memiliki tingkat pengalaman pendidikan yang bagus dan lulusan terbaik, di antaranya peraih Adi Makayasa lulusan 1987 Akademi Militer.

“Wakil KSAD Letjen Agus Fajari bisa saja, tetapi sebentar lagi pensiun. Letjen Eko (Margiyono) Kasum, Letjen Joni (Supriyanto) Ka Bais, Letjen Dudung yang jadi favorit netizen. Semua peluang sama,” kata dia kepada Antara, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Dipuji Jokowi, Mayjen Dudung Abdurachman Promosi Pangkostrad 

Ia menuturkan, banyak pendapat kalau untuk jabatan Panglima TNI atau kepala staf matra TNI hanya mempertimbangkan usia. Padahal, prestasi kerja harus lebih menonjol.

“Usia muda bisa lama menjabat, tapi tidak ada prestasinya, khan juga percuma. Apalagi usia tua namun tidak ada prestasi,” kata mantan anggota Komisi I DPR ini.

Ia menyatakan, secara ideal perwira tinggi yang menduduki jabatan kepala Staf TNI AD diharapkan memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang handal.

Calon pembina kekuatan tertinggi TNI AD itu juga diharapkan memiliki pengetahuan intelijen dan cukup memahami perkembangan teknologi pertahanan baru, termasuk siber.

Selain itu, kata dia, dapat membangun TNI yang mampu melaksanakan interoperabilitas dan kualitas prajurit TNI dalam hadapi perang siber. Sehingga kualitasnya perlu ditingkatkan untuk mengawaki teknologi militer terkini.

Baca Juga: Fadli Zon Sindir Pangdam Jaya Menang Perang Baliho 

Ia mencontohkan dalam hal pemanfaatan sistem nirawak baik berupa robot maupun kecerdasan buatan dan pertahanan siber.

Selain itu, kata dia, perwira tinggi yang menduduki jabatan Kepala Staf TNI AD juga diharapkan mengikuti perkembangan lingkungan strategis pada tataran global dan Regional dan meningkatkan fungsi diplomasi pertahanan di tingkat internasional.

“Oleh karenanya dibutuhkan sosok Kasad yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional seperti halnya tuntutan (terhadap sosok yang menjabat) Panglima TNI,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya