SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Satu dari tujuh kandang burung merpati yang berdiri di kompleks Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen diduga dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab.

Pantauan Solopos.com di lokasi, Selasa (7/5/2019), kandang burung merpati yang rusak itu berlokasi di sebelah selatan. Rangkaian kayu yang menjadi tempat hinggap burung di depan kandang tersebut diketahui sudah patah di beberapa bagian. Tidak hanya patah, terdapat beberapa pecahan beton berukuran satu kepalan tangan orang dewasa di dalam kandang burung merpati tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sumanto, 45, warga Mageru, Sragen, mengaku tidak tahu persis kapan kandang merpati itu rusak. Dia baru menyadari kandang merpati itu rusak beberapa pekan terakhir. Dia menduga kandang burung merpati itu rusak ketika hendak dipanjat oleh orang tidak bertanggung jawab.

“Saya curiga ada yang berniat mencuri burung merpati itu pada malam hari. Saat berusaha memanjat, mungkin dia memegang kuat rangkaian kayu di depan kandang itu hingga akhirnya patah,” ucap Sumanto kala berbincang dengan Solopos.com di lokasi.

Dugaan itu diperkuat adanya temuan beberapa pecahan beton di dalam kandang. Kemungkinan pecahan beton itu sengaja dilempar ke dalam kandang untuk memancing burung merpati keluar. “Kandangnya berukuran besar. Kalau pakai jangkauan tangan, tidak sampai ke dalam kandang. Mungkin burung itu sengaja dipancing biar keluar dengan cara dilempar pakai pecahan beton,” terangnya.

Sumanto menyesalkan adanya tangan usil yang tega merusak kandang burung merpati itu. Padahal, Pemkab Sragen sengaja memasang kandang berikut burung merpati itu untuk mempercantik alun-alun kebanggaan Wong Sragen tersebut.

“Sayang, niat baik dari Pemkab Sragen tidak dibarengi dengan prilaku baik dari warga. Masih saja ada orang yang tega merusak fasilitas umum di sini,” paparnya.

Senada disampaikan Warto, 45, warga Tangen. Dia mengaku senang melihat Alun-Alun Sasana Langen Putra Sragen yang kian cantik dari tahun ke tahun. Sebagai warga Sragen, kata dia, mestinya merasa bangga dan turut menjaga kondisi alun-alun tetap rapi dan bersih.

“Masyarakat tidak perlu biaya untuk datang ke alun-alun. Cukup datang dan nikmati saja. Tidak perlu sampai merusak fasilitas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya