Solopos.com, SRAGEN — Kadang ayam seluas 160 meter persegi di RT 008, Dukuh Bluwak, Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Sragen, terbakar pada Sabtu (22/10/2022) pagi. Meski tak seluruh bangunan kandang ludes terbakar, kerugian yang ditanggung Ramto, 40, selaku pemilik, mencapai puluhan juta rupiah.
Kasi Pemadaman dan Penyelamatan Bidang Pemadam Kebakaran Satpol PP Sragen, Anton Sujarwo, mengatakan kebakaran it bermula saat Ranto menyalakan alat penghangat di kandang ayam. Lalu ia tinggal pulang dalam keadaan penghangat itu menyala.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Keesokan harinya saat hendak memberi pakan ayam, si pemilik tersebut terkejut dengan adanya api yang menyala di tengah kandang. “Setelah dicek ternyata sumber api berasal dari alat penghangat ayam tersebut. Kemudian Pak Ramto berteriak meminta tolong tetangga untuk memadamkan api sambil menunggu bantuan tim pemadam kebakaran (damkar) Sragen,” ujarnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun membuat warga sekitar panik dengan kepulan asap tebal yang membubung ke langit. Petugas Damkan mengerahkan dua unit mobil pemadam. Mereka dibantu tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, dan warga sekitar memadamkan api.
Baca Juga: Awas Bencana Hidrometeorologi Mengintai Sragen, BPBD: Siapkan Tas Darurat
Kepada tetangganya, S. Jadi, korban mengaku menderita kerugian mencapai Rp70 juta dan berharap mendapat atensi dari Pemkab Sragen. “Ayanm yang mati sebanyak 1.000 ekor. Kebakaran itu membuat ribuan ayam lainnya stres. Sumber api diduga dari api penghangat kandang ayam,” jelas Jadi mengutip pernyataan Ramto.