SOLOPOS.COM - Ketua BPH UMS Dahlan Rais berceramah di hadapan seribuan civitas akademisi UMS, pada pencanangan Gerakan Salat Shubuh Berjamaah di Masjid Fadhlurrahman, kampus I, Pabelan, Sukoharjo, Sabtu (5/3/2016). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kampus Soloraya, UMS mencanangkan gerakan salah subuh berjamaah.

Solopos.com, SUKOHARJO — Seribuan anggota civitas akademi Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menghadiri acara grand opening UMS Cinta Shubuh di Masjid Fadhlurrahman, kampus I, Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (5/3/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan yang diawali dengan salat subuh berjamaah dilanjutkan dengan siraman rohani itu, nantinya akan rutin digelar setiap Sabtu pagi mulai pukul 04.00 WIB sampai selesai, sebagai sebuah gerakan salat subuh berjamaah.

“Banyak manfaat, jika umat muslim menjalankan salat Subuh berjamaah. Karena itu, UMS memulai ini sebagai sebuah gerakan salat Subuh berjamaah,” papar Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) UMS, Dahlan Rais M.Hum, Sabtu (5/3) seperti dikutip siaran pers UMS.

Dengan bangun lebih pagi, lanjut dia, setiap muslim memiliki waktu lebih banyak untuk mempelajari Quran dan mengamalkannya sehingga mereka mendapatkan kualitas diri yang lebih baik. Aspek moralitas yang terkandung di dalam Al Quran, bisa menyelamatkan manusia dari dunia dan akherat. Karena itu, aspek koqnitif harus diimbangi dengan akhlak yang baik.

Dia juga mengingatkan, agar kegiatan awal ini tidak hanya obor-obor blarak atau hanya sesaat tanpa ada kelanjutannya. Karena itu, dia meminta warga kampus UMS untuk menyukseskan gerakan salat Subuh di kampus.

Menurut dia bangsa Indonesia saat ini tengah dilanda krisis kejujuran. Kejujuran dinilai menjadi barang langka atau sangat sulit ditemukan di tengah masyarakat. Padahal mayoritas bangsa ini adalah orang-orang muslim.

Di dunia pendidikan, lanjut Dahlan, mereka yang kuliah lebih tertarik untuk mendapatkan ijazah daripada ilmunya. Karena itu, banyak cara curang dan culas dilakukan untuk mendapatkannya.

“Karena itu, saya sangat antusias mendukung gerakan yang baik ini agar moralitas bangsa juga meningkat. Di mulai dari UMS,” tandas dia.

Dengan melakukan salat tepat waktu, kata dia, setidaknya akan memupuk dan melatih disiplin. Jika pendidikan negeri ini tak mau tertinggal lagi, maka unsur disiplin harus menjadi bagian dari setiap tindakan masyarakat. “Jujur, disiplin dan selalu bekerja keras adalah kunci sukses kita,” tegas dia.

Sedangkan Rektor UMS, Prof Bambang Setiaji mengajak warga Muhammadiyah menyiapkan diri lebih baik untuk meningkatkan kualitas diri dan organisasi. Sudah saatnya, menurut dia, Muhammadiyah dikemas lebih modern, terutama dalam rekrutmen anggota.

Ada nilai lebih dibanding dengan proses sebelumnya. “Harus diupayakan asuransi bagi setiap anggotanya, dengan sistem pembiayaan subsidi silang. Anggota yang mampu, bisa membantu mereka yang kurang beruntung secara ekonomi lewat pengelolaan dana pensiun,” papar dia.

Bahkan, UMS siap melakukan pendampingan agar rencana itu berjalan mulus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya