SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswi (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Kampus di Solo menyambut baik izin kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka seperti yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Jumat (19/3/2021). Namun mereka menunggu rekomendasi dari Satgas Covid serta vaksinasi tenaga pendidik dan pengajar di wilayah Perguruan Tinggi (PT) masing-masing.

Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jamal Wiwoho, Sabtu (20/3/2021), mengatakan pihaknya sebenarnya sudah mengajukan permohonan kuliah tatap muka sejak 23 Desember 2020. Untuk kemudian diterapkan pada mahasiswa Semester Dua. Pengajuan tersebut  mempertimbangkan dua hal penting yakni dengan syarat dan dilakukan bertahap.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bersyarat yakni minimal ada surat rekomendasi atau izin dari Satgas Covid Solo. Lalu izin dari orang tua mahasiswa. Sementara pengajuan bertahap yang ia maksud adalah dimulai minimal untuk mahasiswa Semester Dua dan kuliah praktik. Namun, Satgas Covid belum memberikan izin sehingga belum ada KBM tatap muka sampai hari ini.

Baca Juga: Kok Tesla Lebih Pilih India Ketimbang Indonesia?

“Kalau seperti ujian skripsi sudah kami mulai awal semester ini. Laboratorium juga ada yang buka misalnya untuk Fakultas Kedokteran (FK), dengan menerapkan protokol kesehatan [Prokes],” terangnya.

Lebih lanjut, Jamal, mengatakan UNS sudah mempersiapkan beberapa hal terkait Prokes kuliah tatap muka. Di antaranya skema pengisian kelas maksimal 50% dari kapasitas ruangan. Menyiapkan sarana prasarana (Sarpras) pendukung seperti tempat cuci tangan.

Hal lain yang menurut  Jamal penting adalah menyegerakan vaksinasi bagi pengajar maupun tenaga pendidikan di UNS. Hal ini penting untuk mendukung kuliah tatap muka. Sejauh ini pihaknya sudah mengajukan permintaan vaksin ke Gugus Tugas Covid-19 Solo.

Baca Juga: Cek Fakta! Benarkah Karantina Bukan Bisnis?

Namun, dirinya memaklumi jika belum ditindaklanjuti karena keterbatasan pemerintah dan prioritas vaksinasi untuk tenaga kesehatan. “Kamu menunggu rekomendasi Satgas Covid-19 Solo dengan memperhatikan dua hal penting tadi, syarat dan bertahap pelaksanaannya,” terang Jamal.

Semester Ganjil

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS),  Muhammad Da’i, Sabtu, juga menyambut gembira kabar tersebut. Apalagi jika disebutkan  bahwa angka positif Covid-19 terus menurun.

Selanjutnya UMS ingin mencermati dan mengamati perkembangan yang ada. Jika angka pasien positif stabil turun disusul vaksinasi yang merata, mereka berniat mengadakan kuliah tatap muka pada semester ganjil. “Jika angka stabil turun lalu vaksinasi jalan lancar yakni dosen dan tenaga pendidik karena mereka adalah sebagai ujung pentingnya untuk memulai proses pembelajaran tatap muka,” terangnya.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

Muhammad mengatakan kalaupun jadi kuliah tatap muka kemungkinan dimulai semester ganjil. Saat ini kuliah daring semester genap sudah berjalan. Sementara mahasiswa mereka berasal dari seluruh Indonesia. Sehingga keputusan kuliah luring tak bisa dilakukan secara mendadak. Apalagi sejauh ini pelaksanaan kuliah daring menurutnya telah berjalan cukup lancar meskipun tidak seefektif pertemuan langsung.

Sebelumnya UMS bersama Satgas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Sukoharjo telah mengadakan rapat bersama terkait dengan wacana kuliah tatap muka. Jika positif Covid menurun dan semua tenaga pendidik dan pengajar telah divaksin, mereka diizinkan membuka kelas luring  pada semester ganjir 2021-2022 atau per Agustus mendatang.

Beberapa persiapan tatap muka di kampus Solo telah dilakukan seperti menata ruangan dengan mahasiswa maksimal 50% kapasitas ruangan, penegakan prokes, juga menyediakan sarpras seperti tempat cuci tangan.

Baca Juga: Partai Demokrat Jateng Utuh Tolak Hasil KLB

“Tapi yang juga harus jadi perhatian pemerintah adalah memastikan dengan benar bahwa penurunan angka Covid-19 itu adalah angka real. Harus dikaji secara komprehensif,” tambahnya, Sabtu.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Sutoyo, Sabtu, mengatakan sampai saat ini belum ada surat resmi terkait hal tersebut. Pihaknya bakal mengkaji sesuai dengan kebutuhan kampus dan aturan Satgas Covid Solo. Sementara ini, Unisri tetap mengambil kebijakan kuliah daring secara penuh untuk semester genap 2021.

Namun, ada juga beberapa kegiatan yang terpaksa dilakukan secara luring terbatas. Misalnya agenda bersama mahasiswa baru awal bulan lalu. Mereka melakukan pertemuan langsung dengan sejumlah skema agar agar tidak terjadi kerumunan.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

Misalnya mengumpulkan mahasiswa dalam beberapa kelompok dan kelas. Kala itu, kata Sutoyo, kegiatannya juga dipantau Satgas Covid Solo dan pemberitahuan ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Kalaupun nantinya diadakan KBM tatap muka pada semester ganjil, pihaknya  sudah menyiapkan beberapa skema. Misalnya strategi mengajar yang dibagi dalam dua shift dikombinasikan antara pengajaran di kelas dan tugas rumah.

Menyiapkan Sarpras untuk mendukung Prokes. “Diakui memang enggak efektif seperti ketika langsung. Tapi praktik pelaksanaan kuliah luring di semester ini sudah cukup matang dibanding sebelumnya,” tambahnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya