SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Nusantara PGRI (UNP) Sulistiono berpidato di Kampus UNP, Kota Kediri, Selasa (10/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

Kampus Kediri, Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, dinyatakan bertekad membenahi administrasi kampus.

Madiunpos.com, KEDIRI — Setelah tujuh bulan dinonaktifkan pemertintah karena dinilai salah manajemen, Selasa (10/11/2015), Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri, dinyatakan aktif kembali. Manajemen kampus Kediri itu bertekad membenahi administrasi kampus, termasuk mahasiswa yang belum terdata secara nasional. pascastatus nonaktif mereka dicabut, dan saat ini statusnya sudah menjadi aktif.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rektor UNP PGRI Kediri Sulistyono, Selasa mengemukakan sejumlah langkap perbaikan yang dilakukan pihak kampus Kediri itu di antaranya memvalidasi dosen dan mahasiswa maupun penarikan perkuliahan mahasiswa. “Kementerian Ristek dan Dikti juga minta surat pernyataan UNP Kediri akan melaksanakan pendidikan sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia juga mengatakan, jumlah mahasiswa UNP Kediri setelah dilakukan verifikasi sekitar 17.600 orang, dari jumlah yang mencapai 21.000 orang. Dengan jumlah itu, yang saat ini masih belum daftar ulang sekitar 4.000. Nasib mereka akan ditentukan hingga akhir semester untuk mendaftar ulang.

Kekurangan Dosen
Sementara itu, sampai kini, kampus Kediri itu juga masih kekurangan dosen pengajar. Dengan jumlah mahasiswa sebanyak itu, secara ideal jumlah dosen seharusnya 292 orang. Saat ini, jumlah dosen yang ada baru 241 orang sehingga masih kekurangan dosen.

Ketua Yayasan UNP PGRI Kediri Sugiono mengatakan akan melakukan pengawasan lebih ketat terkait dengan manajemen kampus. Ia mengaku cukup lega dengan status nonaktif yang sudah dicabut tersebut.

“Sebelum nonaktif manajemen tidak teratur, sekarnag kami bangun sistem manajemen yang bisa dipertanggungjawabkan dan kami juga sudah pesan ke rektorat untuk tidak lagi melanggar aturan pemerintah, sebab sanksinya berat,” ujarnya.

Mahasiswa Lega
Sementara itu, sejumlah mahasiswa mengaku cukup lega dengan status kampus yang sudah aktif, setelah tanpa ada kejelasan status sejak tujuh bulan lalu. Mereka mengaku tidak tenang dalam belajar.

“Kami sempat terombang-ambing, sebab sebelumnya tidak mendapatkan kejelasan. Kami saat ini, kami sudah bersemangat untuk belajar lagi,” kata Neni, salah seorang mahasiswa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya