SOLOPOS.COM - Michael Ryan York, M.HI saat prosesi wisuda di Sportarium UMY, Sabtu (17/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/dok. UMY)

Kampus Jogja UMY meluluskan mahasiswa asing

Harianjogja.com, BANTUL – Mahasiswa Magister Hubungan Internasional (MHI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Michael Ryan York, menjadi satu-satunya wisudawan yang lulus dari jurusan tersebut dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,93. Michael juga berhasil lulus dari program magisternya yang dengan satu  tahun enam bulan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendala saat menempuh studi di UMY tentu juga dirasakan Michael. Dia mengaku bahasa Indonesia termasuk bahasa yang beragam, seperti penggunaan bahasa gaul yang tidak ada dalam kamus bahasa Indonesia.

“Salah satu yang menjadi kendala saya adalah bahasa. Saya sudah belajar bahasa Indonesia satu tahun sebelum kuliah di UMY, namun itu tidak cukup. Bahasa Indonesai juga memiliki bahasa gaul yang kadang sering digunakan teman-teman hingga saya agak rumit memahaminya,” kata Michael disela-sela prosesi acara wisuda di Sportorium kampus terpadu UMY, Sabtu (17/10/2015).

Michael mengaku mendapatkan beasiswa dari pemerintah Australia untuk megambil program magisternya. Program beasiswa Australia Asia Award yang merupakan beasiswa diberikan bagi mahasiswa Australia yang ingin menuntut ilmu ke Asia.

Michael mengaku proses pembelajaran dapat diikuti dengan mudah, terdapat cara khusus yang sering dilakukannya. Dia sering merekam saat dosen mengajar di kelas.

“Ketika kuliah terkadang saya kurang memahami dengan bahasa Indonesia. Agar apa yang dikatakan dosen membuat saya mengerti untuk dipelajari lagi, saya harus merekam semua yang dikatakan dosen,” kata Michael.

Michael juga terkendala dalam pengurusan perpanjangan visa. Dia mengaku dalam perpanjangan visa membutuhkan uang yang lebih dan terkadang sering berbelit.

“Untuk mengurus visa, saya harus memperpanjang setiap sebulan sekali dan perlu membayar US$100 dan itu butuh uang yang lebih. Saya kira semua mahasiswa asing di Indonesia juga berpikiran sama dengan hal itu,” tandas Michael.

Meskipun demikian, Michael senang belajar di Indonesia terlebih di kampus Islam seperti UMY ini. Alasan Michael mengambil UMY sebagai lanjutan studi S-2  karena melihat kehidupan dari sisi keseharian para mahasiswa yang memang notabene muslim.

“Sebagai mahasiswa yang memiliki keyakinan berbeda dengan kebanyakan mahasiswa di UMY, saya sangat ingin melihat keseharian mahasiswa muslim. Meskipun saya berbeda dalam keyakinan, teman-teman di sini sangat ramah, supel dan terbuka. Selain itu, saya dapat belajar budaya Indonesia hingga bertukar pemikiran terkait budaya di Australia,” jelas Michael

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya