SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kampus Jogja untuk STISIP Kartika Bangsa Jogja baru saja menggelar wisuda.

Harianjogja.com, JOGJA-Lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Kartika Bangsa Jogja diharapkan bisa menjadi perekat bangsa, di tengah kondisi bangsa yang saat ini dinilai rawan terjadi konflik.

Promosi Tragedi Bintaro 1987, Musibah Memilukan yang Memicu Proyek Rel Ganda 2 Dekade

Ketua STISIP Kartika Bangsa Jogja, Supriyono menjelaskan bahwa menjadi perekat bangsa adalah tantangan terberat dari para lulusan. Sehingga mereka ditekankan untuk bisa menjadi fasilitator untuk mampu menghadapi penyebab kekacauan yang terjadi di masyarakat.

“Selain menjadi pihak yang menjaga kebersamaan, juga menjadi pemecah persoalan di tengah masyarakat,” ujarnya usai Wisuda Sarjana Strata I Periode 29 dan Paska Sarjana Periode 3/2016, di Balai Shinta, Mandala Bhakti Wanitatama, Sabtu (19/3/2016)

Bukan hanya kepada lulusan, pemahaman mengenai pentingnya menjadi perekat kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa, juga diberikan kepada mahasiswa. Bahkan upaya ini menjadi target STISIP Kartika Bangsa ke depan, diwujudkan dengan cara meningkatkan pembelajaran mengenai visi misi menuju bangsa yang kuat, disesuaikan dengan kondisi dan situasi terbaru di Indonesia pada saat ini.

Ia menambahkan, setelah diwisuda, lulusan masih harus terus belajar dan menambah khazanah keilmuan mereka, baik lewat menempuh pendidikan Strata Dua atau Strata Tiga dan aktivitas lainnya. Mereka nantinya juga akan mengambil peranan strategis di tengah masyarakat, ketika sudah bekerja di pemerintahan, atau sebagai wirausaha. Alumni harus bisa mengambil peranan membangun masyarakat sejahtera, adil makmur. Bukan hanya melalui penerapan ilmu yang didapatkan, melainkan juga lewat sikap baik yang sudah didapatkan selama menempuh pendidikan di STISIP Kartika Bangsa.

Dalam wisuda tersebut, ada 86 sarjana Strata Satu diwisuda, berasal dari Program Studi (Prodi) Administrasi Negara, dan Prodi Sosiologi. Selain itu ada empat sarjana Strata Dua lulusan Magister Administrasi Publik.

Tiga orang yang dinyatakan sebagai lulusan terbaik, antara lain Siti Daniyah dari Strata Satu Prodi Ilmu Administrasi Negara dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,58, Gunawan Prasetyo dari Strata Satu Prodi Sosiologi dengan IPK 3,09. Terakhir adalah Sri Rusminawati, lulusan Strata Dua Magister Administrasi Publik dengan IPK 3,64.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya