SOLOPOS.COM - Suasana monev mahasiswa UNY penerima beasiswa di GOR UNY, Selasa (10/11/2015).(JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Kampus Jogja,  UNY belajar rahasia kesuksesaan Livi Zheng

Harianjogja.com, SLEMAN – Membagi semangat positif kepada generasi muda, sutradara Brush With Danger Livi Zheng berbagi pengalaman dengan mahasiswa penerima beasiswa Univeristas Negeri Yogyakarta (UNY).

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Dalam kesempatan ini sutradara sekaligus artis muda dari Indonesia yang menjadi nominator Piala Oscar 2015, Livi Zheng. Gadis kelahiran 3 April 1989 tersebut mengatakan bahwa dia 32 kali ditolak skenarionya untuk dijadikan film.

Bahkan juga ditolak menjadi sutradara hanya karena dia seorang wanita, masih muda dan dari kultur Asia. Kebanyakan kru film asal Hollywood memang lebih memilih sutradara yang berpengalaman.

“Namun saya tetap gigih berusaha” kata Livi saat berbagi pengalaman dalam acara monitoring dan evaluasi bagi mahasiswa penerima beasiswa UNY, Selasa (10/11/2015).

Menurutnya, kunci untuk tetap gigih berjuang adalah harus berkonsentrasi pada satu bidang serta gigih belajar sampai bisa.

“Walaupun saya lulusan ekonomi, tapi saya tetap fokus pada dunia perfilman,” kata Livi.

Rektor UNY, Rochmat Wahab, mengatakan penerima beasiswa memang sudah special. Mereka bisa melampaui banyak saingan untuk mendapatkan beasiswa ini.

“Tapi kalian harus lebih hebat lagi, contohlah Livi Zheng. Ini jadi sarana sharing pengalaman dan meraih cita-cita melalui belajar,” kata Rochmat di depan 1989 mahasiswa penerima beasiswa.

Ketua Panitia, Ilmawan Mustaqim mengatakan penerima beasiswa ini terdiri dari penerima beasiswa PPA 885 orang, Afirmasi 51 orang, Kemdikbud 18 orang, Dikpora 7 orang, Supersemar 60 orang, Toyota Astra 15 orang, Bank Indonesia 40 orang, Yayasan Salim 3 orang, Beasiswa Orbit 1 orang, BNI 42 orang dan beasiswa Ormawa 42 orang.

“Tujuan kegiatan ini agar diperoleh informasi tentang aktivitas dan prestasi mahasiswa. Sekaligus memberi motivasi dan spirit serta wawasan akan pentingnya berorganisasi,” kata Ilmawan.

Salah seorang mahasiswa penerima beasiswa PPA, Septi Puji Rahayu mengatakan bahwa beasiswa yang diterimanya sangat bermanfaat dalam menunjang perkuliahan. Mahasiswa pendidikan matematika FMIPA UNY tersebut mengaku bahwa beasiswa yang diperolehnya digunakan untuk mendukung aktivitasnya misalnya membiayai keikutsertaan dalam LKTI dan lomba lainnya.

“Beasiswa memang sangat penting khususnya bisa untuk menunjang proses belajar-mengajar. Bukan hanya belajar di kelas tapi juga mendukung aktivitas berkegiatan di luar kelas juga,” kata Septi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya