Kampus Jogja, FIAI UII gelar pelatihan online
Harianjogja.com, SLEMAN—Tim Website Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI) Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan pelatihan pengembangan laman online. Tim ini berusaha menggali ide segar dengan mengundang praktisi perusahaan pers.
Promosi Mi Instan Witan Sulaeman
Digelar di Hotel Cakra Kembang, Caturtunggal, Depok, Sleman, Kamis (14/09/2017), acara Sesi Pertama langsung diawali dengan materi Strategi Menggali Sumber Berita yang disampaikan Redaktur Pelaksana Harian Jogja, Nugroho Nurcahyo. Pria yang kerap disapa Popon itu menyampaikan seorang reporter harus jeli menggali ide berita-berita yang kreatif, inspiratif, dan menyentuh. Ini agar konten yang disajikan dalam laman maya menarik dikunjungi.
Dia mencontohkan bisa jadi ada mahasiswa punya prestasi unik namun belum tergali.
“[Karenanya] telinga dan radar harus diperlebar,” kata alumnus Fakultas Hukum (FH) UII tersebut.
Namun demikian, Popon menekankan dalam penggalian bahan berita harus dicari sumber yang kredibel serta melalui proses verifikasi atau tabayyun. Akurasi menjadi sangat penting agar kredibilitas berita yang disajikan ke khalayak bisa dipertanggungjawabkan.
Dengan menggunakan pola lingkaran, jelas Popon, paling tidak ada tiga sumber berita. Pertama adalah aktor terlibat langsung, yang disebut lingkar inti. Kedua, pihak-pihak yang memiliki kedekatan dengan lingkar inti, atau disebut lingkar tengah. Adapun sumber ketiga atau lingkar terluar adalah pihak yang berwenang menangani perkara atau membicarakan persoalan yang sedang diangkat.
“Di luar [lingkaran] itu berisiko terjadi simpang siur informasi,” ungkapnya.
Sesi berikutnya bertajuk Menyajikan Berita Menarik dibawakan Samsul Zakaria. Dari pengalamannya menjadi tim pemasok pemberitaan di UII News, Samsul berpesan agar pengelola konten laman maya FIAI UII senantiasa memberitakan sisi positif kampus. Di sesi berikutnya Mabdaul Basar membawakan materi seputar Uploading Berita di Website FIAI. Materi ini ditujukan agar reporter dapat mengunggah konten secara mandiri ke depannya.
Dalam sambutannya Dekan FIAI Tamyiz Mukharrom, menyampaikan bahwa pelatihan tersebut penting untuk memberikan skill tambahan. “Sebab tidak cukup hanya kemauan, tapi harus disertai kemampuan yang cukup,” ujarnya.
Wakil Dekan FIAI UII Sri Haningsih, dalam arahannya menyatakan website adalah wajah institusi. “Ibarat muka, bila ada jerawat maka harus ditambal,” kata dia membuat analogi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
