SOLOPOS.COM - Ilustrasi mahasiswa (Pictagram)

Kampus Jogja, dua PTS terancam tutup

Harianjogja.com, JOGJA – Kopertis Wilayah V DIY akan mengajukan dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk segera ditutup karena karena tak lagi memiliki mahasiswa. Selain itu, saat ini dari total 106 PTS ada sekitar 15% yang terseok-seok dalam mencari mahasiswa.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Koordinator Kopertis Wilayah V DIY Bambang Supriyadi menjelaskan tahun lalu pihaknya mengajukan satu PTS ke pusat untuk pencabutan izin karena tidak memiliki mahasiswa. Namun karena Kementerian Riset Teknologi Dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) dalam proses pembenahan data, hingga saat ini SK penutupan itu belum turun.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada 2017 ia mencermati ada dua kampus swasta lagi yang akan bangkrut. Bambang enggan merinci identitas kampus tersebut, tetapi ia menyampaikan keduanya berada di level Akademi dan Sekolah Tinggi yang berkampus di Jalan Magelang dan di Caturtunggal, Depok, Sleman dengan jumlah masing-masing satu prodi. Salahsatu dari keduanya merupakan kampus dengan rumpun ilmu ekonomi.

“Kalau bahasa orang sakit yang satu sudah sekarat tinggal menunggu SK, kalau yang dua itu masuk ICU. Yang dua itu sedang kami evaluasi, tetapi sebentar lagi akan kami ajukan untuk ditutup karena untuk pengajuan penutupan harus dari yayasannya, kita hanya hasil evaluasinya. Tetapi kalau sudah sekian semester laporan tidak ada mahasiswa, tak ada kegiatan, ya kami punya batasan, untuk menonaktifkan,” terangnya kepada Harianjogja.com, Kamis (10/8/2017).

Ia akan mengajukan penutupan kedua kampus itu pusat paling lambat tahun 2018 mendatang, dengan mempertimbangkan setelah menunggu beberapa semester. Hanya saja, salahsatu dari kedua kampus tersebut pengurusnya tidak komunikatif. Beberapa kali Kopertis mengundang untuk hadir sekaligus membahas evaluasi namun tak hadir. Terakhir kali, pada awal 2017 lalu, pernah menyampaikan kesanggupannya untuk perbaikan, tetapi hingga pertengahan tahun tak ada perkembangan, bahkan tak merespon Kopertis.

“Keduanya hasil evaluasi dua tahun terakhir sudah tidak ada mahasiswa, kalau sekarat memang sudah lama, itu yayasannya istilah dia masih gampang diajak komunikasi. Sementara ini kan istilahnya ada kegiatan masih diundang, karepe sisan arep dijak rembugan tetapi tidak pernah datang, saya datang ke kampusnya wis ora ketok,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya