SOLOPOS.COM - Tim Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Gadjah Mada bersama contoh hasil produk mereka boneka Asean.(JIBI/Harian Jogja/dok. UGM)

Kampus Jogja, mahasiswa UGM berusaha mempererat pergaulan kawasan dengan mengenalkan pada anak-anak sejak dini.

Harianjogja.com, SLEMAN-Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi dengan membuat Boneka Association of Southeast Asian Nations (Asean). Boneka ini bersifat edukatif, mengenalkan kepada anak-anak sejumlah negara yang tergabung dalam keanggotaan Asean.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seorang mahasiswa Fakultas Peternakan UGM yaitu Ridwan menyebutkan, boneka yang merupakan hasil Program Kreativitas Mahasiswa di bidang Kewirausahaan (PKM-K) ini, muncul atas dasar perlunya sebuah pengenalan komunitas ASEAN kepada masyarakat, untuk semua latar belakang profesi ataupun usia, termasuk kepada anak-anak.

Hanya saja, pengenalan secara formal melalui sekolah belum cukup untuk membangun kesadaran mengenai ASEAN pada anak usia sekolah dasar.

“Salah satu elemen masyarakat yang penting untuk menghadapi komunitas ASEAN adalah anak-anak. Karena itu, merupakan langkah yang baik jika sosialisasi komunitas ASEAN di Indonesia dimulai dari jenjang pertama, yakni jenjang pendidikan sekolah dasar,” ujarnya, dalam rilis diterima Harian Jogja, Senin (13/6).

Ridwan membuat boneka Asean ini bersama empat orang temannya, masing-masing bernama Mulia Ela Syifaurrahmah dan Rifki Maulana Iqbal Taufik yang berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Aditia Kusuma dari Fakultas Teknik, serta Wahyu Galih Yudha Purnama dari Fakultas Pertanian.

“Kami melihat sebuah peluang usaha yang menarik dan inovatif dalam menciptakan produk yang bukan hanya menjadi sebuah solusi inovatif bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi, tetapi juga sebagai media efektif untuk mengoptimalkan kemampuan otak pada anak,” imbuh dia.

Boneka Asean diproduksi dengan mengangkat ragam budaya khas  negara-negara anggota Asean. Desain boneka mengambil keunikan khas masing-masing negara anggota, bentuknya yang menarik menjadi nilai tambah dari produk ini.

Misalnya saja Boneka Asean yang mengenalkan negara Indonesia dibuat dengan menunjukkan motif batik. Boneka yang mengenalkan baju adat tarian Khon untuk mengenalkan negara Thailand, atau motif gajah sebagai icon Thailand.

Ridwan mengatakan, fungsi edukatif tetap menjadi perhatian utama dari produk ini, hal itu ditunjukkan dengan disertakannya penjelasan mengenai negara-negara Asean bagi pemilik boneka. Ia berharap, boneka ini dapat menjadi sebuah media sosialisasi yang edukatif, kreatif, inovatif, dan atraktif.

“Edukatif berarti menghadirkan berbagai ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan komunitas Asean, kreatif karena didesain sebagai boneka yang memiliki tampilan  menarik dan tidak kaku. Inovatif dan atraktif karena boneka ini memiliki nilai tambah, berupa unsur teknologi yang mampu menjadi media pembelajaran dengan melibatkan lebih banyak indra anak dalam proses pembelajaran,” imbuh Ridwan.

Tim ini berharap, boneka Asean bisa membantu menyosialisasikan komunitas ASEAN di Indonesia, dan  benar-benar mampu menumbuhkan kesadaran anak- anak mengenai komunitas ASEAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya