SOLOPOS.COM - Tim Bondowoso saat berfoto di depan karya mereka belum lama ini di GOR UNY. (JIBI/Harian Jogja/Joko Nugroho)

Kampus Jogja, UNY mendorong mahasiswa terus berkreativitas.

Harianjogja.com, SLEMAN – Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) menciptakan mobil hemat energi. Kreasinya ini memang untuk lomba Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) diadakan oleh Ristek Dikti bekerjasama dengan Universitas Brawijaya. Mobil ini diberi nama Bondowoso UG-15.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu anggota tim Bondowoso UG-15, Anwar Dwi Murwanto mengatakan mereka membuat mobil hemat ini memang untuk lomba. Untuk menciptakan hemat energi, mereka memakai mesin motor Honda 125 CC.

Mesin yang dipakai ini dimodifikasi menjadi sebuah mobil. Untuk mobil dengan bahan bakar minyak (BBM) mereka membuat model mirip mobil F-1. Sedangkan mobil dengan bahan bakar baterai mereka membuat dengan model kapsul.

“Rangka dan perangkat lainnya kami bikin sendiri. Untuk rangka kami bikin dari hollow alumunium body dan bodynya terbuat dari plat alumunium,” kata Anwar di GOR UNY, belum lama ini.

Anwar menambahkan mobil Bondowoso UG-15 memiliki kemampuan satu liter bensin mampu menempuh jarak 704 km. Namun ini diperoleh memang dengan tidak terus-menerus melakukan gas.

Namun jika terus-menerus melakukan berjalan normal mungkin akan lebih boros sedankan kecepatannya mencapai 60 km / jam. Untuk keiritan memang mirip dengan motor biasanya.

“Karena masih menggunakan dua tempat duduk. Kami masih memodifikasi motor menjadi sejenis mobil saja. Ini masih harus dikembangkan lebih lanjut,” kata Anwar.

Anwar menambahkan untuk membuat Bondowoso UG-15 ini dibutuhkan waktu lima bulan penuh. Itu mulai dari merangkai hingga memasukkan mesin ke dalam rangka.

“Untuk biaya kami membutuhkan Rp20 juta untuk membuat dua mobil berbahan bakar BBM dan baterai ini. Jika dikembangkan mungkin bisa menghasilkan mobil murah,” jelas Anwar.

Sedangkan Bondowoso Proto yang menggunakan bahan bakar baterai seharusnya bisa dikembangkan lebih baik lagi. Di sini yang paling mahal adalah baterai yang harus dibeli dengan harga Rp5juta sendiri.

Ketua Bondowoso Proto, Mifta Saputra mengatakan untuk model baterai ini memang dibuat kapsul. Sedangkan roda juga dibuat seringan mungkin, memakai roda sepeda motor.

“Roda kami berikan tiga, satu dibelakang dan dua di depan. Motor ini masih belum dibenamkan suspense, jadi kalau melalui jalan bergelombang masih sangat terasa goncangannya mirip sepeda,” kata Mifta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya