SOLOPOS.COM - Logo Institut Seni Indonesia (ISI) Jogja (ISI Jogja)

Kampus Jogja, ISI akan menggelar sejumlah kegiatan dalam Dies Natalis ke-31.

Harianjogja.com, BANTUL-ISI Yogyakarta berencana menunjukkan progress karya dari mahasiswa ISI Yogyakarta dalam rangkaian acara Dies Natalis ke-31.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Rektor ISI Yogyakarta, M. Agus Burhan mengatakan dalam rangkaian Dies Natalis itu, pihaknya akan menggelar serangkaian acara dari 21 Mei-1 Juni 2015.

Ekspedisi Mudik 2024

Terkait hal itu, Ketua Panitia Koes Yuliadi menyampaikan, rangkaian acara Dies Natalis itu digelarnya dengan mengambil tema Seni dalam Kerangka Riset dan Teknologi. Tema itu dikatakannya sejalan dengan berubahnya misi ISI Yogyakarta setelah berganti wadah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ke Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Dengan berubahnya wadah, diakuinya pihak ISI Yogyakarta pun harus menyesuaikan program serta cara pandangnya dalam menghasilkan output berupa akademisi yang siap terjun dalam dunia kerja dan industri. Meski begitu, bukan berarti lantas lulusan ISI Yogyakarta nantinya hanya seniman yang terjebak pada iklim komodifikasi belaka.

“Salah satu upayanya adalah melalui acara Dies Natalis ini, kami tampilkan buktinya bahwa karya-karya mahasiswa ISI Yogyakarta tak hanya layak jual saja, tapi juga memiliki kualitas estetika yang bisa dipertanggungjawabkan,” paparnya seusai jumpa pers di Gedung Rektorat Baru ISI Yogyakarta, Senin (18/5/2015) siang.

Dicontohkannya, di salah satu acara, pihaknya menampilkan kegiatan bernama Pesta Rakyat. Dalam Pesta Rakyat itu, ia sengaja menampilkan 2 kesenian rakyat yakni Dayak Grasak Tutup Ngisor dan Tari Dolalak asal Purworejo. Ia berharap dengan kehadiran 2 seni tradisi ini, mahasiswanya bisa banyak belajar nilai-nilai kemasyarakatan.

“Setidaknya, di kampus mereka belajar seni, tapi mereka harus sadar, alam dan lingkungan adalah tempat belajar yang paling baik,” tegasnya.

Tak hanya itu, dalam Dies Natalis kali ini, pihaknya juga sengaja menggelar acara khusus yakni Temu Alumni. Dalam acara ini, pihaknya berharap bisa kembali mengumpulkan spirit para alumni yang bisa dimanfaatkan untuk memotivasi para mahasiswanya.

Ia mengakui, lulusan ISI Yogyakarta memang banyak yang terekam jejaknya secara formal. Ia yakin, di luar masih banyak lulusan ISI Yogyakarta yang menekuni dunia seni tanpa harus membawa embel-embel kampus sebagai salah satu nilai jual karya mereka.

“Itulah sebabnya, ke depan kami akan coba mendokumentasi seniman-seniman yang baik dikenal sebagai lulusan ISI Yogyakarta secara formal maupun non formal,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya