SOLOPOS.COM - Wisudawan mengikuti upacara di Gedung Graha Jl. Pandawa, Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/4/2017). (JIBI/Solopos/Istimewa)

Kampus di Soloraya, IAIN Surakarta mewisuda lulusannya.

Solopos.com, SOLO – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta melakukan wisuda sebanyak 509 sarjana program pascasarjana/magister (S2) dan program sarjana (S1).

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Upacara wisuda dengan tema Peran IAIN Surakarta dalam Melestarikan Nilai-Nilai Kebhinnekaan dipimpin Rektor IAIN Surakarta, Mudofir di Gedung Graha Jl. Pandawa, Pucangan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/4/2017).

Ketua Panitia Wisuda, Abdul Matin dalam laporannya menyatakan 509 wisudawan itu terdiri atas pascasarjana/magister  sebanyak 16 orang dan program sarjana sebanyak 493 orang.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) meluluskan wisudawan terbanyak 270 orang, diikuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) sebanyak 152 orang, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) sebanyak 53 orang, dan Fakultas Syariah (FS) meluluskan 18 orang.

“Sebanyak 33 wisudawa meraih predikat cumlaude,” katanya dalam rilis yang diterima Solopos.com, Sabtu (8/4/2017).

Sedangkan wisudawan terbaik masing-masing fakultas masing-masing Nur Isnaini Wulan Agustin dari Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, FITK dengan IPK 3.80 lama studi 3 tahun 6 bulan.

Anna Mutmainah (3.62) berasal dari Jurusan Komunikasi dan Penyiran Islam, FUD, dengan IPK 3,62 studi selama 3 tahun 6 bulan.

Sedangkan dari FEBI adalah Bano Dwi Hapsari dengan IPK 3.59 lama  studi 4 tahun 3 bulan, dan dari FS adalah Ahmad Lutfi dengan IPK 3.51 lama studi 4 tahun 4 bulan.

Sementara, Rektor IAIN Surakarta, Mudofir dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya merawat kebhinnekaan yang merupakan takdir sejarah.

“Di tengah ketegangan politik yang dipicu oleh sentimen-sentimen keagamaan, etnis, dan tradisi akhir-akhir ini, setiap elemen bangsa dituntut untuk berkontribusi mencairkannya. Stabilitas bangsa adalah warisan termahal yang harus dirawat oleh setiap elemen masyarakat, termasuk IAIN Surakarta,” katanya.

Mudofir lebih lanjut menyatakan peran IAIN Surakarta sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Islam yang punya mandat pokok pengembangan Islamic studies, di samping ilmu-ilmu umum lainnya adalah turut menjaga kebhinnekaan bangsa.

Ajaran

Prinsip-prinsip ajaran itu dijabarkan dalam bentuk program studi-program studi, kemudian diturunkan ke kurikulum-kurikulum.

Setiap kurikulum selalu dikaitkan dengan  konteks-konteks kebangsaan. Konteks-konteks lokalitas dan regionalitas mengisi bentuk kurikulum-kurikulum.

Ini dilaksanakan dengan pendekatan perspektif, misalnya mengajarkan Alquran dalam perspektif keindonesiaan, fikih dalam perspektif kebudayaan nusantara, sejarah Islam dalam perspektif pembangunan bangsa, dan seterusnya.

Dengan cara ini, diharapkan pengembangan Islamic studies di IAIN Surakarta diarahkan pada kejayaan Islam dan kepentingan pembangunan bangsa.

Rektor berharap para alumni terus dapat melanjutkan nilai-nilai Islam moderat dan rahmatan lil ‘?lam?n di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Sebagai penerus bangsa, para alumni akan menggantikan posisi-posisi tertentu di masyarakat dan stabilitas bangsa sangat bergantung pada sikap-sikap moderat ini.

“Di tangan generasi muda, para founding fathers menitipkan bangsa ini kepada para alumni,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya