SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencarian korban kecelakaan air. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Kampus di Semarang, Universitas Negeri Semarang (Unnes), evaluasi kegiatan mahasiswa di luar kampus

Semarangpos.com, SEMARANG — Universitas Negeri Semarang (Unnes) memastikan evaluasi menyeluruh kegiatan mahasiswa yang dilaksanakan di luar kampus menyusul tewasnya seorang mahasiswi karena hanyut di Sungai Segoro, Minggu (9/10/2016) sore. Perguruan tinggi negeri itu kini bahkan mewajibkan adanya izin dari Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk penyelenggaraan kegiatan mahasiswa di luar kampus.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti diberitakan Semarangpos.com, tiga mahasiswa peserta kegiatan Pra Pendidikan Dasar (Pradiksar) The Mathematic Adventure Team (Mite) dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika (Himatika) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Unnes sempat mengalami kecelakaan air. Dua dari tiga warga tenggelam itu berhasil ditemukan, namun Kurnia Dwi, 17, tewas setelah 8 km terseret arus Sungai Segoro, Gunungpati, Semarang.

Semula, unit kegiatan mahasiswa penyelenggara kegiatan itu kelabu. Belakangan, barulah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Hendi Pratama mengakui bahwa Pradiksar Mite Himatika FMIPA Unnes itu legal digelar. “Kalau untuk kegiatan yang dilaksanakan mahasiswa Fakultas MIPA itu, sebenarnya sudah sesuai prosedur,” kata Hendi Pratama di Semarang, Selasa (11/10/2016), sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Menurut Hendi Pratama, kegiatan Pradiksar Mite Himatika FMIPA Unnes itu sudah seizin universitas, dan sudah ada pula lampiran surat keterangan kesehatan dan izin orang tua untuk mengikuti pelatihan tersebut. Meski demikian, Hendi mengatakan ke depannya seluruh kegiatan mahasiswa Unnes yang digelar di luar kampus harus melampirkan surat pemberitahuan atau izin dari Badan SAR Nasional (Basarnas).

“Ya, itu hasil evaluasinya. Kalau sebelumnya tidak ada pemberitahuan ke Basarnas atau hanya disarankan, setelah kejadian ini wajib ada izin atau surat pemberitahuan ke Basarnas,” tegasnya sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara.

Ditanya mengenai rencana pemanggilan panitia kegiatan di luar kampus itu untuk dimintai keterangan oleh polisi, ia mengatakan pihak perguruan tinggi bersikap terbuka dan tidak akan menghalangi. “Kami tidak akan menghalangi jika pihak kepolisian akan memeriksa panitia acara itu karena itu wewenang mereka. Pada dasarnya, kami menganggap kejadian ini musibah,” katanya.

Berkaitan dengan tewas Kurnia Dwi dalam kecelakaan air saat Pradiksar Mite Himatika FMIPA Unnes itu, Hendi mengklaim wakil perguruan tingginya telah mengunjungi rumah duka di Desa Balong RT 001/RW 001, Kecamatan Jepon, Kabupaten Blora. Otoritas kampus di Semarang itu, masih menurut dia, juga telah menyelesaikan administrasi rumah sakit untuk korban yang meninggal dunia maupun luka-luka akibat kejadian, serta memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya