SOLOPOS.COM - Kampus Undip di kawasan Tembalang, Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Dok.)

Kampus di Semarang, Universitas Diponegoro (Undip) nakal sepenuhnya merapkan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).

Semarangpos.com, SEMARANG — Universitas Diponegoro (Undip) Semarang bakal sepenuhnya menerapkan operasional manajemen pengelolaan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH) pada tahun depan.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Sebenarnya, Undip sudah resmi ditetapkan sebagai PTN-BH sejak 2014. Namun, pada tahun 2015 hingga 2016 masih dalam masa transisi,” kata Wakil Rektor I Undip Prof. Muhammad Zainuri di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (28/11/2016).

Hal itu diungkapkan guru besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip itu di sela pressconference pengukuhan guru besar dari Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Undip.

Dengan dikukuhkannya Prof. Luthfi Djauhari Mahfudz sebagai guru besar, Selasa (29/11/2016), maka kampus di Semarang itu menambah deretan profesor, yakni sebanyak 105 guru besar aktif.

Zainuri menjelaskan bahwa kehadiran satu guru besar baru itu juga akan menambah semangat Undip yang per 1 Januari 2017 bakal menerapkan operasional manajemen pengelolaan sebagaimana PTN-BH.

“Selama setahun ini, kami ‘kan masih menerapkan operasional manajemen badan layanan umum (BLU) meski sudah berstatus PTN-BH. Ya, ‘kan masa transisi. Pada tahun 2017, Undip murni PTN-BH,” katanya.

Seiring dengan penerapan operasional manajemen murni PTN-BH, kata dia, tentunya Undip harus melangkah lebih baik, terutama terkait dengan hilirisasi riset untuk diimplementasikan industri.

Menurut dia, PTN-BH harus pula berimplikasi positif atas prestasi dan kualitas, seperti jurnal ilmiah internasional sebagai indikasi guru besar yang dilahirkan bukan sekadar memenuhi kebutuhan akademis.

“Guru besar yang dilahirkan bukan sekadar memenuhi kebutuhan akademis, melainkan harus mampu mewujudkan teknologi yang mampu disumbangkan untuk kepentingan masyarakat luas,” katanya.

Namun, dia membantah bahwa PTN-BH justru menjadikan kuliah mahal sebagaimana dikhawatirkan banyak orang sebab sepanjang tahun ini kuota beasiswa mahasiswa naik menjadi 38%.

“Amanat dari pemerintah, PTN kan harus menyediakan kuota beasiswa minimal 20%. Pada tahun 2016, kuota beasiswa malah 38%. Targetnya, sebanyak 50% mahasiswa dibantu beasiswa,” katanya.

Bersamaan dengan Undip, kata dia, ada PTN lain yang ditetapkan sebagai PTN-BH, yakni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Universitas Hassanudin, dan Universitas Padjajaran.

“Empat PTN ini termasuk kelompok atau angkatan ketiga PTN-BH. Angkatan pertama, IPB, Universitas Indonesia (UI), UGM, dan IPB, sementara Universitas Sumatera Utara (USU) dan UPI angkatan kedua,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya