SOLOPOS.COM - Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama (kiri) memasangkan topi kepada mahasiswa yang akan mengikuti KKN pada pemberangkatan di lapangan Widya Puraya, Tembalang, Semarang, Selasa (12/7/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Kampus Semarang, Universitas Diponegoro (Undip), memberangkatkan 2.896 mahasiswa mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di tujuh daerah.

Semarangpos.com, SEMARANG – Universitas Diponegoro (Undip) Semarang memberangkatkan 2.896 mahasiswa menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN). Upacara pemberangkatan Tim II KKN Undip Tahun Akademik 2015/2016 itu dilakukan Rektor Undip Prof. Yos Johan Utama di lapangan Widya Puraya Tembalang, Semarang, Selasa (12/7/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mahasiswa KKN Undip diterjunkan di tujuh kabupaten yakni Jepara, Pati, Kudus, Semarang, Temanggung Magelang, dan Kabupaten Semarang. Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan KKN ini merupakan program multidisipliner sekaligus monodispliner, artinya setiap kelompok mahasiswa dalam satu desa wajib mengerjakan program multidisipliner sebanyak dua program.

“Di samping itu masing-masing mahasiswa wajib membuat program monodisipliner sebanyak dua program sesuai dengan kompetensi keilmuannya,” katanya.

Tujuan KKN ini, imbuh Yos, untuk menghasilkan pemimpin sejati yakni lulusan Undip yang mempunyai empati dan peduli terhadap permasalahan bangsa, seperti permasalahan sosial yang ada di masyarakat. “Harapannya, mahasiwa KKN Undip akan mampu mengidentifikasi permasalahan ada di masyarakat dan mencari penyelesaiannya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya,” ujarnya.

Rektor menambahkan sudah saatnya para mahasiswa mereposisi makna KKN, bukan lagi sekedar melaksanakan kewajiban studi, namun juga merupkan prosess pembelajaran sebelum terjun dalam kehidupan sebenarnya di masyarakat. “KKN sebagai bentuk partisipasi para mahasiswa dalam membangun negeri ini secara bersama-sama,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata Undip Edy Prasetyo mengungkapkan pelaksanaan KKN akan berlangsung selama 35 hari. “Di samping melaksanakan program multidisipliner dan monodisipliner, peserta KKN sangat dimungkinkan melaksanakan program bersifat sosial kemasyarakatan tergantung dari situasi serta kondisi desa/kecamatan masing-masing,” ujar dia.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya