SOLOPOS.COM - Rektor Undip, Prof. Yos Johan Utama (kanan), saat melakukan penandatangan berkas mahasiswa baru dalam upacara pengukuhan mahasiswa baru di Stadion Diponegoro, kampus Undip, Tembalang, Semarang, Senin (7/8/2017). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Kampus di Semarang, Universitas Diponegoro, menyambut kehadiran mahasiswa baru tanpa kegiatan perploncoan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Yos Johan Utama, mengancam akan men-drop out (DO) atau mengeluarkan mahasiswanya yang terbukti melakukan praktik perploncoan terhadap mahasiswa baru selama kegiatan Pengenalan Kegiatan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Kegiatan PKKMB di Undip akan digelar Selasa-Sabtu (8-12/8/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sudah jelas, enggak boleh ada perploncoan di Undip. Siapa yang ketemu [melakukan perploncoan] sanksinya tegas, dikeluarkan atau drop out,” tegas Yos saat dijumpai wartawan seusai memimpin upacara pengukuhan mahasiswa baru Undip Tahun Akademik 2017/2018 di Stadion Undip, kampus Tembalang, Semarang, Senin (7/8/2017).

Rektor Undip menilai kegiatan perploncoan sangatlah membahayakan bagi nyawa manusia. Apalagi, kalau kegiatan itu menjurus kepada aksi kekerasan. “Bisa dibayangkan bagaimana membahayakannya kegiatan perploncoan itu. Apalagi kalau sampai menimbulkan korban jiwa. Oleh karena itu, kami sangat-sangat melarang praktik-praktik seperti itu, baik perploncoan maupun bullying terhadap mahasiswa baru,” beber Rektor.

Kegiatan PKKMB di Undip akan digelar dalam dua tahap. Tahap pertama yang digelar selama dua hari, mulai Selasa-Rabu (8-9/8/2017), akan dilakukan di tiap kampus oleh para dosen dengan mengikutsertakan fungsionaris BEM dan senat mahasiswa. Sementara, pada Kamis-Sabtu (10-12/8/2017), para mahasiswa baru akan melanjutkan PKKMB dengan materi pendidikan karakter yang meliputi pemahaman tentang empat pilar kebangsaan.

Pada Tahun Akademik 2017/2018 ini, Undip menampung 11.630 mahasiswa baru, yang terdiri dari 176 mahasiswa Program Doktor (S3), 1.093 mahasiswa Program Magister (S2), 117 orang Program Spesialis, 25 orang Program Profesi, 7.990 mahasiswa Program Sarjana (S1), dan 2.229 mahasiswa Program Diploma (D3). Dari jumlah itu, tiga mahasiswa di antara mereka berkebutuhan khusus atau difabel. Sementara, delapan orang lainnya merupakan mahasiswa yang berasal dari luar negeri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya