SOLOPOS.COM - Tugu di kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes), Gunungpati, Semarang. (Facebook.com)

Kampus Universitas Negeri Semarang (Unnes) belum juga memutuskan besaran dan mekanisme pemungutan sumbangan pengembangan institusi (SPI).

Semarangpos.com, SEMARANG — Universitas Negeri Semarang (Unnes) belum juga memutuskan mengenai penarikan sumbangan pengembangan institusi (SPI) untuk mahasiswa barunya. “Sebenarnya, pembahasannya sudah 90%. Namun, masih menunggu finalisasi,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Unnes Hendi Pratama di Kota Semarang, Jumat (14/7/2017).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan Rektor Unnes dan pimpinan senat sudah berdialog dengan perwakilan mahasiswa dari pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unnes dan jajarannya mengenai SPI. Dari pembicaraan antara rektorat, senat, dan mahasiswa, kata dia, sudah hampir dicapai kesepakatan bahwa SPI memang dibutuhkan untuk membangun sarana dan prasarana Unnes.

Menurut dia, saat ini anggaran yang diberikan pemerintah untuk perguruan tinggi negeri (PTN), khususnya sarana dan prasarana, makin berkurang, dan sudah mendekati nol rupiah. “Perlu adanya kontribusi dari masyarakat untuk turut membangun universitas. Jadi, perlu diberlakukan SPI. Namun, khusus berlaku untuk mahasiswa dari jalur mandiri,” katanya.

Akan tetapi, Hendi mengatakan sejauh ini belum diputuskan oleh otoritas kampus di Semarang itu, karena menunggu finalisasi. Tetapi, ditargetkan pekan ini sudah ada kebijakan dari Unnes mengenai penarikan SPI bagi mahasiswa baru.

Pada tahun lalu, Unnes juga sempat memberlakukan SPI kepada mahasiswa baru dari jalur mandiri, tetapi kemudian dibatalkan karena ada aksi penolakan dari mahasiswanya. Rektor Unnes Prof Fathur Rokhman menjelaskan mengenai SPI sebenarnya sudah ada regulasi atau aturan yang mengaturnya dengan mengkaji kebutuhan masing-masing perguruan tinggi.

“Untuk pengembangan mutu memang mendesak karena PTN didorong kreatif untuk membuka ruang pendanaan dari masyarakat, termasuk dari pengusaha atau ‘foundation’,” katanya.

Bantuan dari masyarakat atau pihak lain, katanya, diperbolehkan sepanjang tidak mengikat, penggunaannya jelas dan transparan, serta digunakan untuk pengembangan lembaga pendidikan. “Meski demikian, Unnes tetap sebagai lembaga nirlaba yang tidak mencari keuntungan. Mengenai SPI untuk tahun ini, masih kami kaji,” kata guru besar Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unnes itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya