KAMPUS DI SEMARANG : SMAN 1 Teras Juarai Kontes Robot Unika

Kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata menggelar kontes robot yang dimenangkan SMAN 1 Teras Boyolali.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebuah robot line karya siswa SMA Negeri 1 Teras Boyolali berhasil menjuarai kontes robot yang digelar mahasiswa kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Sabtu (24/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kontes robot bertajuk Robovaganza National Competition (RNC) 2018 di Gedung Thomas Aguinas, kampus Unika Soegijapranata, Jl. Pawiyatan Luhur, Semarang itu, robot milik siswa SMAN 1 Teras tampil sebagai yang terhebat di nomor Robo Line Follower.

Nomor Robo Line Follower dalam kontes robot di Unika Soegijapranata itu diikuti 21 tim pelajar. Setiap tim berisi tiga sampai empat anggota.

“Pesertanya berasal dari kalangan pelajar, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga menengah atas. Setiap tim juga didampingi seorang guru untuk mengarahkan strategi saat perlombaan,” tutur Ketua Panitia RNC 2018, Ivanles, saat dihubungi Semarangpos.com, Sabtu sore.

Sementara itu, untuk juara kedua dan ketiga dalam kontes robot itu diraih tim dari SMA Kesatrian 1 Semarang dan SMPN 2 Semarang.

Ivanles mengatakan selain nomor robo line follower, dalam ajang ini juga diperlombakan tiga nomor lainnya yakni Android Robo Car, Electric Moto Contest, dan Olimpiade Matematika-Fisika. Namun ketiga nomor itu hanya diperlombakan hanya sebatas sebagai ekshibisi atau perkenalan.

“Untuk Android Robo Car kali ini diikuti sekitar 20 pelajar SMA,” imbuh Ivan.

Ivan menambahkan kontes robot yang rutin digelar Unika Soegijapranata setiap tahun sejak 2008 itu diselenggarakan guna mengasah kemampuan pelajar terkait teknologi robot. Selain itu, lomba itu diharapkan mampu meningkatkan minat para pelajar terhadap teknologi robot.

“Dengan mengenal teknologi robot, harapan kami mereka [peserta] saat kuliah nanti bisa mengambil jurusan teknik elektro. Kebetulan kami baru saja membuka program studi teknologi energi, sehingga apa yang mereka kuasai saat lomba bisa diterapkan dalam mata kuliah nanti,” tutur Ivan.