SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (tengah) menerima lukisan karikatur dari Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Edi Nursasongko (kiri) pada Seminar Nasional Young Leader di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Kota Semarang, Selasa (24/5/2016). (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa)

Kampus di Semarang, Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), mengundang Gibran Rakabuming Raka sebagai pembicara seminar.

Semarangpos.com, SEMARANG – Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang Edi Nursasongko menilai putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, merupakan sosok yang aneh.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini diungkapkan rektor secara langsung kepada Gibran pada Seminar Nasional Young Leader di Kampus Udinus Kota Semarang, Selasa (24/5/2016). Gibran yang juga CEO Chilli Pari, Solo tersebut menjadi salah pembicara pada seminar yang dihadiri ratusan peserta yang sebagian besar mahasiswa.

Ekspedisi Mudik 2024

Pembicara lain dalam seminar nasional di kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang itu adalah presenter kondang Andy F. Noya dan Rektor Udinus, Edi Nursasongko. “Gibran adalah sosok yang luar biasa dan nganeh-nganehi,” kata Rektor Udinus.

Alasan pendapatnya itu, menurut Edi, sebagai putra Presiden Republik Indonesia, Gibran malah memilih usaha katering dan berjualan martabak (Markobar) di pinggir jalan. “Ini kan nganeh-nganehi?” tandasnya disambut tawa peserta.

Di satu sisi, lanjut dia, Gibran telah memberikan contoh yang positif terhadap generasi muda agar tidak tergantung dengan nama besar dari  orang tua. “Tetap berusaha sendiri, tanpa tergantung dengan nama orang tua,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Edi bertanya alasan Gibran memilih usaha katering dan kuliner, tidak melanjutkan usaha orang tua yang bisnis mebel. “Tidak terarik [bisnis mebel], sejak awal merintis usaha catering,” jawab Gibran.

Dia mengakui bisnis mebel yang telah dirintis orang tuanya tersebut tidak ada melanjutkan, karena adik-adiknya (Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep) juga tidak ada yang tertarik bisnis mebel. “ Merasa bersalah pasti, karena tidak melanjutkan bisnis orang tua. Bisnis mebel sekarang dijalankan paman,” ungkap Gibran.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya