SOLOPOS.COM - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Yos Johan Utama. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Kampus Universitas Diponegoro di Semarang membuka Sekolah Vokasi Undip sejak setahun terakhir.

Semarangpos.com, SEMARANG — Rektor Universitas Diponegoro Prof. Yos Johan Utama menyatakan Sekolah Vokasi Undip kini terus “berlari” mengembangkan pendidikan vokasional meski baru setahun ini berdiri. Lari Sekolah Vokasi Undip itu antara lain tampak pada penyelenggaraan konferensi internasional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Baru setahun berdiri, tetapi [Sekolah Vokasi Undip] sudah bisa mengorganisir tujuh negara yang mengirimkan 160 peserta dalam konferensi internasional,” kata Guru Besar Fakultas Hukum Undip tersebut seusai membuka International Conference of Vocational Studies On Appplied Reseacrh (Icovar) 2017 yang diprakarsasi Sekolah Vokasi Undip di Hotel Aston, Kota Semarang, Rabu (13/9/2017).

Dengan debut luar biasa melalui konferensi internasional itu, lanjut dia, Sekolah Vokasi Undip siap berlari seiring ajang global dengan berbagai penelitian terapan yang ditemukan. “Ya, sama dengan ajang pameran. Artinya, harus siap menjual sesuatu yang memiliki nilai ekonomis. Banyak riset-riset yang akan dipresentasikan dalam konferensi internasional ini,” katanya.

Lebih lanjur, rektor kampus negeri di Kota Semarang itu menegaskan pendidikan vokasional, termasuk di perguruan tinggi, bukanlah second layer atau lapis kedua. “Selama ini masih banyak yang menganggap pendidikan diploma atau vokasional sebagai second layer, di bawah pendidikan sarjana,” kata Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Undip itu di Kota Semarang, Rabu.

Padahal, imbuh dia, di negara-negara lain mindset-nya sudah berubah karena pendidikan vokasional justru menjadi tiang utama inovasi untuk kemajuan dan perkembangan negara tersebut. “Di negara-negara lain, sekolah vokasi justru melebihi atau di atas akademisi. Makanya, Undip bersiap mengembangkan sekolah vokasi. Ya, sekarang memang sudah ada, yakni diploma tiga [D-3],” katanya.

Ia menjelaskan Sekolah Vokasi Undip memang baru setahun ini berdiri yang merupakan penyatuan dari pendidikan-pendidikan diploma yang sebelumnya berada di bawah fakultas yang ada di Undip. “Sekolah Vokasi Undip memang baru setahun ini. Dulunya, pecahan-pecahan kecil, pendidikan diploma [D-3] dipecah tiga, kemudian dijadikan satu,” kata mantan dekan FH Undip tersebut.

Ke depan, kata dia, Undip berencana mengembangkan sekolah vokasi tidak hanya sampai jenjang D-3, melainkan hingga D-4 atau sarjana sains terapan, termasuk pendidikan S-2 dan S-3 sains terapan. Menurut Yos, lulusan sekolah vokasi ini yang justru langsung diserap dunia kerja, berbeda dengan lulusan dari program sarjana yang kadang harus beberapa level untuk sampai praktisi.

Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi Undip Prof. Budiyono mengatakan sekolah vokasi yang dipimpinnya siap menunjang visi Undip untuk menjadi universitas riset unggul pada 2020. “Sejalan dengan visi Undip itu, Sekolah Vokasi Undip juga memiliki visi ingin menjadi pusat pendidikan vokasi atau terapan yang unggul dan bertaraf internasional pada 2020,” katanya.

Oleh karena itu, Budiyono mengatakan sampai saat ini Sekolah Vokasi Undip terus menyiapkan pencapaian visi tersebut, salah satunya dengan menggelar konferensi internasional pendidikan vokasi itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya