SOLOPOS.COM - Salah seorang model tengah mengembangkan alat bantu WSRF hasil inovasi mahasiswa Undip Semarang. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Humas Undip)

Kampus di Semarang, Universitas Diponegoro (Undip), menggembangkan teknologi Supernumerary Robotic Fingers bagi penderita hemiplegia dan hemipareses.

Semarangpos.com, SEMARANG — Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang kembali melakukan inovasi teknologi bionic. Setelah sebelumnya, melakukan pengembangan tangan bionic untuk menggantikan fungsi tangan yang hilang akibat kecelakaan, kini mahasiswa kampus di Semarang itu, yakni Muhammad Mutoha dan Zainal Arifin dengan arahan dosen Teknik Mesin Mochammad Ariyanto, mengembangkan wearable supernumerary robotic fingers (WSRF).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Supernumerary robotic fingers merupakan robot jari tambahan yang dapat dimanfaatkan manusia bionic di pergelangan tangan. Robot ini berperan sebagai tangan artifisial yang bisa memudahkan penggunanya melakukan berbagai aktivitas yang tadinya membutuhkan dua tangan.

Dalam pengembangan yang dilakukan mahasiswa Undip, yakni WSRF ditambahkan dua jari robotik yang digunakan untuk membantu aktivitas pasien hemiplegia maupun hemipareses dalam menggenggam dan memanipulasi objek. Dikutip dari berbagai situs kesehatan, hemiplegia merupakan kelumpuhan total pada lengan, kaki pada sisi yang sama dari tubuh. Sementara, hemipareses merupakan kondisi lumpuh yang terjadi pada sebelah atau sebagian tubuh, seperti lengan, tungkai dan wajah yang berlawanan dengan lesi yang terjadi di otak.

Dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com dari Humas Undip Semarang, Jumat (21/10/2016) dengan WSRF pasien hemipareses maupun hemiplegia dapat melakukan kegiatan yang membutuhkan dua tangan hanya dengan satu tangan saja, seperti mengangkat benda yang cukup besar, membuka tutup botol, membuka tutup stoples, mengencangkan baut pada komponen elektronik dan masih banyak lagi.

“Alat ini menggunakan sistem pintar Neural Network yang ditanamkan ke dalam microcontroller untuk mengendalikan postur jari robot tambahan agar bisa bersinergi dengan jari-jari tangan pengguna. Alat ini juga dilengkapi dengan force sensing untuk mengetahui gaya yang telah diberikan ketika menggengam benda,” tulis Ariyanto dalam keterang tertulisnya.

Pengembangan WSRF untuk manusia bionic itu didukung dan dibantu oleh Ketua Undip Robotic Development Center (URDC), Munadi, dan Ketua Center for Biomechanics, Biomaterial, Biomechatronics, and Biosignal Processing (CBIOM3S), Rifky Ismail.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya