SOLOPOS.COM - Ilustrasi layanan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). (JIBI/Solopos/Dok.)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang menghasilkan mahasiswa peneliti yang mencoba mengatrol kinerja PLN.

Semarangpos.com, SEMARANG — Peranti teknologi Locator Checking Monitoring atau Locker yang diciptakan oleh empat mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ditujukan untuk meningkatkan kinerja PLN menjadi lebih efisien.

Promosi Kisah Agen Mitra UMi di Karawang: Penghasilan Bertambah dan Bantu Ekonomi Warga

“Locker merupakan sebuah alat yang mampu menampilkan informasi mengenai kondisi dari sebuah tiang listrik dan dapat dipantau melalui aplikasi Android,” kata ketua tim penelitian itu, Fikri Salahudin, di Kota Semarang, Kamis (6/7/2017).

Menurut dia, Locker mampu memberikan data mengenai besarnya tegangan dan arus listrik, tingkat suhu dan kelembapan, serta kualitas baterai cadangan pada sebuah tiang listrik. Dengan bantuan alat ciptaan mahasiswa dari kampus di Semarang itu, petugas PLN dapat segera mengetahui terjadinya kerusakan dari aplikasi Android pada telepon genggam mereka.

“Selain itu, pada alat ini terdapat pula program Geotagging yang mampu memberikan lokasi tiang listrik mana yang mengalami kerusakan,” katanya.

Dalam pengerjaan alat ini, Fikri melakukannya secara berkelompok dengan tiga anggota tim lainnya, yaitu Ahmad Riyandi, Arisla Choirudin, dan Ahmad Imron. Ia mengatakan kelompok mahasiswa dari kampus di Semarang itu dibimbing oleh salah satu dosen, Sumardi.

“Ide dari alat ini berawal saat saya dan Ahmad Riyandi kerja praktik PLN di Jogja di mana proses pemantauan tiang listrik hanya dapat dilakukan dari kantor pusat saja, sehingga tidak efektif apabila terjadi kerusakan secara tiba-tiba,” katanya.

Apabila terjadi kerusakan, petugas PLN baru mendapatkan informasinya setelah meminta informasi dari kantor pusat. Dengan Locker, kata dia, setiap petugas mampu melakukan perbaikan pada kerusakan tiang listrik segera setelah menerima informasi dari perangkat telepon genggam milik petugas.

Saat ini, dia bersama timnya sedang melakukan uji coba dan pengembangan alat tersebut secara lebih lanjut. Diakuinya, saat ini alat tersebut masih memiliki kekurangan pada sistem ketahanannya apabila berada pada suhu yang tinggi.

“Pada saat pengujian kemarin di PLN Jogja alat ini hanya mampu bertahan hingga 12 hari karena panasnya suhu pada tiang listrik,” katanya.

Ia berharap saat proses pengujian mendatang, alat ciptaan mahasiswa-mahasiswa dari kampus Undip Semarang itu dapat bekerja dengan lancar dan dapat dimanfaatkan secara lebih luas. “Kemarin dari pihak PLN siap untuk membeli alat ini secara massal apabila alatnya sudah siap digunakan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya