SOLOPOS.COM - Undangan kegiatan pada poster Garuda Ku Kafir yang menghebohkan kampus FISIP Undip Semarang, Selasa (16/5/2017). (Facebook.com)

Kampus Universitas Diponegoro (Undip) Kota Semarang digemparkan poster undangan kegiatan yang menampilkan kata-kata penuh keprihatinan atas kondisi mutakhir negara Republik Indonesia.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi menyimpulkan pemasangan poster dan spanduk undangan kegiatan bertuliskan “Garudaku Kafir” dan “Bhinneka Tinggal Duka” sebagai pertanda penganut paham dan pelaku gerakan anti Pancasila telah masuk ke kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah poster dan spanduk undangan kegiatan yang belum jelas penyelenggaranya menggemparkan kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip, Semarang, Selasa (16/5/2017). Pilihan kata yang dicantumkan dalam poster dan spanduk itu memancing reaksi curiga otoritas kampus dan aparat keamanan bahwa acara tersebut bermuatan anti Pancasila.

Poster-poster yang bahkan disebut Kantor Berita Antara melecehkan lambang negara, Garuda Pancasila, itu ditemukan di sejumlah titik di kampus FISIP Undip Semarang. Berdasarkan informasi yang disampaikan, setidaknya ada empat poster yang ditemukan di kampus FISIP Undip, satu poster dan satu spanduk ditemukan di kantin fakultas.

Pergerakan otoritas kampus Undip Semarang mencopoti poster dan spanduk undangan kegiatan  yang belum jelas penyelenggaranya itu dipicu sikap curiga bahwa acara tersebut bermuatan anti Pancasila. Antara mengutip Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi untuk mengonfirmasi informasi keberadaan poster bertuliskan “Garuda Ku Kafir” dan spanduk bertuliskan “Bhinneka Tinggal Duka” tersebut.

Baik poster maupun spanduk sudah dilepas dan diamankan oleh otoritas kampus Undip Semarang, bahkan dilaporkan pula ke polisi tatkala menjadi bahan pembicaraan publik, Rabu (17/5/2017). “Saya tahu dari media sosial mengenai temuan poster itu pada Selasa [16/5/2017]. Hari ini, saya cek ke lokasi, dan benar ada,” kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi, Rabu.

Poster yang diamankan otoritas kampus Undip Semarang itu bergambarkan siluet gambar Garuda Pancasila dengan dominasi warna merah menyala dengan tulisan “Garuda Ku Kafir” di tengahnya. Di bawahnya, tertulis pula “Depan Gedung A FISIP Undip 20 Mei 2017 Pukul 15.30 WIB” yang diduga merupakan jadwal agenda kegiatan itu, namun tidak ada tulisan ataupun keterangan yang lain.

Kendati belum mengerti benar maksud poster undangan kegiatan yang dijadwalkan pada tanggal yang sesuai Keppres No. 1/1985 telah ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional tersebut, tak sedikit pun muncul dugaan kata-kata yang tercantum dalam poster itu dimaksudkan sebagai ekspresi keprihatinan kondisi mutakhir bangsa dan negara Republik Indonesia.Frasa “Bhinneka Tinggal Duka” belakangan hari ini populer di kalangan muda kreatif yang mengampanyekan perlunya persatuan di tengah keberagaman Indonesia.

Sebaliknya, politikus asal PDI Perjuangan yang memimpin DPRD Kota Semarang itu justru mencuatkan kecurigaan bahwa pemasang poster dan spanduk itu adalah kalangan yang anti Pancasila. “Kami khawatir terjadi gerakan-gerakan anti-Pancasila. Makanya, kami ke sini. Kami meminta pihak rektorat menyelidiki siapa pelakunya. Apakah ini unjuk rasa, aksi, atau acara lainnya,” tukasnya.

Supriyadi bahkan segera mengaitkan poster dan spanduk itu dengan paham dan gerakan radikal. Lebih lanjut, dia bahkan menyimpulkan perlunya kewaspadaan karena menurut dia paham dan gerakan yang tidak sejalan dengan Pancasila sudah menyusup masuk lingkungan kampus, tempat pendidikan tinggi generasi muda.

“Saat ini, memang baru di Undip. Tetapi, di kampus-kampus lain harus tetap diwaspadai. Ya, ini kan sifatnya memprovokasi di tengah suasana Kota Semarang yang sudah sedemikian kondusif,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Humas Undip Nuswantoro Dwiwarno menjelaskan sudah melepas dan mengamankan poster-poster itu pada Selasa (16/5/2017) malam begitu mendapatkan informasi. Mengenai tanggal yang tertulis di poster yang diduga jadwal agenda kegiatan, ia memastikan bukan kegiatan resmi mahasiwa FISIP Undip, ataupun civitas academica lain di Undip, karena sejauh ini belum ada permintaan izin terkait kegiatan tersebut.

“Kami sudah berkoordinasi juga dengan intel Polda Jateng setelah mengetahui adanya poster dan spanduk ini. Sampai saat ini, belum diketahui siapa yang memasang dan kegiatan dari siapa,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya