SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) didampingi Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Yos Johan (kanan) memberikan kuliah umum di kampus Undip di Semarang, Kamis (16/2/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Kampus Undip di Semarang ketamuan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Semarangpos.com, SEMARANG — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan perkembangan teknologi yang sedemikian pesat akan memengaruhi keterserapan tenaga kerja dalam industri dan berdampak terhadap peningkatan angka pengangguran.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk masalah pengangguran ini. Sekarang ini, kita tahu bahwa dunia berubah sangat cepat, di mana teknologi menjadi sangat dominan,” katanya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Kamis (16/2/2017).

Perkembangan teknologi itu, kata dia, salah satunya ditunjukkan dengan diciptakannya robot yang semakin mirip dengan manusia yang suatu saat nanti akan bisa menggantikan peran manusia dalam melakukan berbagai pekerjaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mencontohkan industri tekstil, alas kaki, dan lainnya yang selama ini mempekerjakan banyak buruh akan bisa tergantikan dengan peran robot yang menggantikan pekerjaan mereka selama ini.

“Sekarang ini, di Amerika Serikat (AS) ada eksperiman yang mobilnya tidak pakai sopir. Kalau nanti ekperimen berhasil dan bisa dijual maka akan muncul mobil yang tidak perlu sopir. Pekerjaan sopir termasuk yang akan hilang,” katanya.

Kemudian, kata perempuan kelahiran Bandar Lampung, 26 Agustus 1962 itu, profesi analis kredit yang selama ini dilakukan manusia, tetapi kelemahannya pekerjaan manusia bisa dipengaruhi berbagai perasaan, tidak seperti mesin.

“Manusia bisa dipengaruhi rasa lapar, rasa sedih, belum kalau ditelepon temennya, ditelepon bosnya. ‘Tolong ini dikasih kredit’,” katanya disambut tawa ribuan mahasiswa yang memenuhi Gedung Prof. Soedarto, Kampus Undip Semarang.

Namun, kata dia, teknologi canggih melalui komputer sudah bisa membuat analisa dengan model seperti itu sehingga bisa mengetahui mana yang perlu diberikan kredit dan mana yang tidak yang bukan tidak mungkin menggantikan peran manusia.

“Bukan hanya Indonesia yang menghadapi masalah ini. Makanya, bagaimana dunia menghadapi perubahan teknologi yang begitu besar yang akan memengaruhi tenaga kerja,” katanya.

Meski demikian, kata Sri Mulyani, Indonesia termasuk yang harus paling memikirkan dampak perkembangan teknologi karena pada 15 tahun ke depan jumlah penduduk bisa mencapai 280 juta jiwa, dan bisa bertambah lagi jadi 300 juta jiwa.

“Apalagi, sebagian besar penduduknya di bawah usia 30 tahun. Memang bukan pekerjaan yang mudah. Makanya, kita harus bisa memetakan letak potensi, kelemahan, dan kekuatan. Indonesia akan besar kalau Anda punya mimpi besar,” pesannya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya