SOLOPOS.COM - Para mahasiswa Papua menggenakan koteka dan membawa panah dalam pawai budaya IICF 2016 yang digelar Senat Mahasiswa Universita (SMU) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Sabtu (16/4/2016). Para mahasiswa ini berpawai dengan berkeliling Kota Salatiga. (Imam Yuda Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

Kampus di Salatiga, UKSW, mahasiswa barunya menggelar karnaval sebagai ungkapan memperkenalkan diri kepada warga.

Semarangpos.com, SALATIGA – Ribuan mahasiswa baru (maba) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga akan menggelar pawai mengelilingi Kota Salatiga, Sabtu (9/9/2017) siang. Pawai bertajuk Karnaval Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2017 itu akan menyusuri rute sepanjang Jl. Diponegoro-Jl. Jenderal Sudirman – Jl. Bungur – Jl. Pemotongan – Jl. Kartini – Jl. Mongisidi, dan kembali ke Jl. Diponegoro untuk akhirnya kembali ke Kampus UKSW.

Karnaval maba di UKSW ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan maba UKSW kepada warga Salatiga.

Karnaval OMB kali ini akan dimeriahkan berbagai atraksi dari CS MarchingBlek, Flagger, Barisan Bhinneka Tunggal Ika, Costume Carnival, dan Sapu Jagad Maba. Tak hanya itu, karnaval tahun ini juga akan mengikutsertakan komunitas drumblek yang ada di Salatiga, seperti Drumblek Gempar, Drumblek Teksas Squad 234, Drumblek Gadalisa, Drumblek Red 74, Drumblek NGK dan Sendratari Ramayana Wijisari.

“Kami akan menampilkan sesuatu yang beda pada Karnaval OMB kali ini. Akan ada penampilan Birds of Paradise yang terdiri dari dua puluh kostum burung langka di Indonesia dan juga Pasukan Sapu Jagad Maba yang akan menjaga kebersihan selama berlangsungnya pawai,” jelas Ketua Panitia OMB UKSW 2014, Yusepaldo Pasharibu, dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Jumat (8/9/2017).

Yusepaldo menambahkan karnaval ini diadakan UKSW sebagai bentuk kulonuwun maba yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia kepada masyarakat Salatiga.

“Selain itu, melalui karnaval ini kami juga ingin memberikan hiburan kepada masyarakat Salatiga. Karnaval ini juga memberikan teladan melalui refleksi Indonesia mini yang toleran dan bersatu dari seluruh wilayah Indonesia,” imbuh Yusepaldo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya