SOLOPOS.COM - Tim R2C UKSW berpose dengan trofi yang mereka raih dari ajan Kontes Robot Indonesia (KRI) Nasional di Surabaya, 1-4 Juni. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Biro Promosi dan Hubungan Luar UKSW)

Kampus di Salatiga, yakni UKSW, tim Robotics Research Center (R2C) hanya mampu masuk posisi 10 besar di tiga kategori yang diikuti dalam KRI Nasional.

Semarangpos.com, SALATIGA — Tim Robotics Research Center (R2C) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga gagal mengulang sukses tahun lalu pada Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Nasional yang digelar di Surabaya, 1-4 Juni lalu. Jika pada tahun sebelumnya, robot milik R2C yang tampil di kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) mampu merebut posisi tiga nasional, kini robot itu hanya mampu merebut gelar juara harapan I.

Nasib hampir serupa juga dialami robot R2C lainnya yang tampil di Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) Tipe Beroda dan robot R2C-Acheron yang tampil di KRPAI Tipe Berkaki. Kedua robot itu hanya mampu meraih peringkat ke-10 nasional dan ke-8 nasional. Kendati demikian, prestasi ini cukup membuat tim R2C dan segenap jajaran UKSW berbangga. Kondisi ini tak lain karena diakuinya robot sepak bola milik tim yang beranggotakan para mahasiswa Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer (FTEK) itu dalam jajaran elit nasional.

“Untuk robot sepak bola, jurinya sudah mengakui kita masuk jajaran nasional. Kemarin kita bertemu dengan tim tuan rumah, PENS dan juri mengakui kalau tim R2C UKSW sudah masuk jajaran elit nasional. Diperebutan juara tiga kita juga bertemu ITS,” terang dosen pembimbing R2C, Daniel Santoso, dalam siaran pers kepada Semarangpos.com, Selasa (7/6/2016).

Sementara itu, Koordinator R2C, Feliks Wida Satyamarda, bisa meraih juara di tingkat nasional. “Bersyukur dengan prestasi yang diraih karena lawan semakin berat setiap tahunnya dan peraturan permainan juga semakin ketat,” imbuhnya.

Rektor dan Pembantu Rektor III UKSW ketika menerima tim R2C Senin (6/6) sore kemarin menyampaikan apresiasinya atas raihan prestasi nasional tahun ini. “Kita masih berhasil membawa pulang piala adalah keberhasilan bagi kita, prestasi kita. R2C masih diakui di Jawa Tengah, tetapi kita perlu mawas diri agar tahun depan kita bisa berprestasi lagi. Terimakasih untuk keberhasilan ini,” kata Rektor UKSW Prof. Dr. (H.C) Pdt. John A. Totaley, Th.D.

Robot R2C-R9, yang turun di kategori KRSBI, menduduki posisi ke empat nasional setelah pada perebutan juara ketiga takluk dari robot milik ITS Surabaya dengan skor 3-1. Sementara itu, KRI tingkat nasional tahun ini diikuti 114 tim terbaik dari 52 perguruan tinggi se-Indonesia. PENS yang menjadi tuan rumah gelaran KRI Nasional tahun ini keluar sebagai juara umum.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya