SOLOPOS.COM - Prof Harry Truman Simanjuntak (kiri) menjadi narasumber dalam Seminar Nasional Menyingkap Jejak Pitarah di Gua Harimau, Jumat (10/6/2016) di Ruang Probowinoto UKSW. (JIBI/Semarangpos.com/Istimewa-Biro Promosi dan Hubungan Luar UKSW)

Kampus di Salatiga, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), menggelar seminar yang menghadirkan peneliti Gua Harimau di Padang Bindu, Sumatra Selatan, Harry Truman Simanjutak.

Semarangpos.com, SALATIGA – Arkeolog Harry Truman Simanjuntak di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jumat (10/6/2016), membeberkan pengalamannya meneliti Gua Harimau, Padang Bindu, Sumatra Selatan. Ia mengaku menemukan berbagai bukti kehidupan dan kebiasaan manusia Indonesia di daratan Sumatra pada masa prasejarah.

Hal itu disampaikan Harry Truman di depan puluhan mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga pada acara Seminar Nasional Menyingkap Jejak Pitarah di Gua Harimau di Ruang Probowinoto, kampus UKSW Salatiga. Truman mengaku selama melakukan penelitian di Gua Harimau yang terletak di Desa Padang Bindu, Kecamatan Semidangaji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan, sejak 2008, mendapatkan temuan-temuan yang mengagumkan.

Ia mengaku menemukan lebih dari 80 kerangka manusia berjenis kelamin laki-laku dan perempuan dengan beragam usia dan posisi. Temuannya itu pun membuatnya berasumsi bahwa Gua Harimau selain dijadikan hunian manusia masa lampau juga di gunakan sebagai kuburan.

“Keunikan lainnya, gua ini pernah ditempati dua ras berbeda, yaitu Ras Austromelanesia pada 12.000-60.000 tahun lalu dan digantikan oleh Ras Mongoloid pada sekitar 4.000 tahun silam. Unsur budaya terasa kental, lukisan di dinding gua kemungkinan telah dibuat oleh Ras Mongoloid pada 2.000 tahun lalu,” ujar Truman di depan puluan mahasiswan UKSW.

Prof. Truman juga menyatakan melalui penelitiannya itu bisa disimpulkan bahwa manusia di Gua Harimau telah mengenal stratifikasi sosial sejak lama. Hal itu dibuktikan dengan teuan beberapa tengkorak yang menggunakan gelang perunggu dan cangkang kerang sebagai perhiasan serta letak makam yang terpisah dari makam lainnya.

“Penelitian di Gua Harimau merupakan rangkaian yang menjanjikan karena dapat memberik keterangan lengkap tentang sejarah hunian masyarakat Sumatera dan kekayaannya. Peradaban Gua Harimau lampau merupakan peradaban sarat nilai meliputi pengetahuan dan adaptasi lingkungan spiritualisme, seni, serta kemampuan interaksi dengan dunia luar,” bebernya.

Terpisah, Rektor UKSW, Prof. Dr (H.C) John A. Titaley, Th.D menyampaikan apresiasinya pada sosok Prof Truman. Disampaikan Prof. John A. Titaley penelitian yang dilakukan oleh Prof Truman merupakan sebuah pengabdian yang patut untuk diacungi jempol. “Temuan-temuan Prof. Truman di Gua Harimau memberikan pengetahuan pada kita mengenai kehidupan di masa lampau, kiranya hal ini juga mendorong kita untuk terus aktif melakukan penelitian-penelitian di masa sekarang dalam berbagai bidang,” tutur John.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Rekomendasi
Berita Lainnya